Manado (ANTARA News) - Atraksi penyelamatan warga korban gempa bumi dan tsunami, mewarnai pelaksanaan ASEAN Regional Forum-Disaster Relief Exercise (ARF-Direx) atau latihan bersama internasional untuk penanggulangan bencana, di Kota Manado, Selasa.
Disaksikan Wakil Presiden (Wapres) Boediono dan jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu itu, atraksi menampilkan sejumlah regu penyelamat dari TNI/Polri, Tim SAR, PMI dan Tagana, yang melakukan aksi penyelamatan terhadap warga ketika gempa bumi 7,5 Skala Richter dan tsunami melanda Kota Manado.
Pada kegiatan itu, sejumlah peralatan perang milik TNI dan Polri, seperti pesawat tempur, helikopter, kapal laut dan KRI Soeharso (rumah sakit terapung) terlibat langsung pada atraksi penanggulangan bencana itu.
Pada latihan bersama yang disaksikan juga peserta dari 20 negara asing itu, dimulai dari gempa bumi 7,5 Skala Richter terjadi di wilayah perairan Sulawesi, atau kedalaman tidak jauh dari Kota Manado.
Pada saat warga panik ketika gempa bumi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) langsung merilis ada potensi tsunami, dan langsung disebar kepada masyarakat.
Usai peristiwa itu, Gubernur Sulut langsung mengambil langkah darurat dengan menunjuk komandan tanggap darurat dan langsung melakukan penanggulangan kepada korban yang masih selamat.
Pada saat itu juga, bala bantuan mulai berdatangan baik itu relawan, tenaga medis, kebutuhan pangan dan pakaian disalurkan melalui jalur udara.
Sementara itu, Wapres Boediono dalam sambutan peresmian latihan gabungan tersebut, mengatakan ARF Direx akan meningkatkan kapasitas baik pemerintah, militer maupun sipil dalam merespons bencana.
Selain itu juga akan mendorong kemampuan dalam melakukan koordinasi antarnegara dalam penanganan bencana secara multilateral.
Sementara itu, warga Manado yang menyaksikan kegiatan itu, mengaku kagum dengan simulasi itu dan berharap menjadi pembelajaran bagi mereka.
"Memang daerah kita rawan bencana seperti gempa bumi dan tsunami, sehingga latihan seperti ini menjadi modal informasi untuk belajar menghindari," ungkap Reyna, ibu rumah tangga yang menyaksikan di lokasi pelatihan.
(T.H013/A041)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011