Kami harapkan bahwa dengan BI Fast ini transaksi ritel bisa berkembang
Jakarta (ANTARA) - Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta memprediksikan BI Fast akan melayani 16,9 miliar transaksi sampai lima tahun mendatang.
"Kami harapkan bahwa dengan BI Fast ini transaksi ritel bisa berkembang," kata Filianingsih dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Bank sentral mengantisipasi akan terdapat 32 juta transaksi BI Fast per harinya pada tahap awal implementasi yakni pada Desember 2021, dengan kemampuan pemrosesan dua ribu transaksi per detik.
Dengan demikian, ia memperkirakan transaksi digital akan terus meningkat dengan adanya implementasi BI Fast ke depannya.
Dengan BI Fast, nasabah bisa mengirimkan uang dengan biaya maksimal Rp2.500 per transaksi melalui berbagai instrumen dan kanal pembayaran.
"Ini biaya maksimal, jika ada bank yang ingin menetapkan harga di bawah tersebut bisa saja," tegas Filianingsih.
Filianingsih menegaskan bahwa kepesertaan bank dalam menyediakan BI Fast tak akan dipaksakan, namun tentunya akan merugikan pihak bank jika tak berpartisipasi karena nasabah tentunya membutuhkan layanan pengiriman uang yang cepat dan murah saat ini.
Tak hanya bagi bank, kepesertaan BI Fast terbuka bagi industri sistem pembayaran lainnya seperti Lembaga Selain Bank (LSB) dan pihak lainnya, sepanjang memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Ia menuturkan kriteria tersebut terdiri dari dua bagian yakni untuk kriteria umum adalah aspek kelembagaan, aspek kinerja keuangan, dan aspek kapabilitas sistem informasi, sementara kriteria khusus yaitu kontribusi terhadap ekonomi keuangan digital, kemampuan permodalan dan likuiditas, serta dukungan terhadap kebijakan BI ke depan.
Sedangkan penetapan peserta untuk onboarding didasarkan pada kriteria champion in readiness, antara lain sumber daya manusia, proses, teknologi, serta kesiapan sebagai pengelola dana.
Baca juga: Gubernur BI: 22 bank implementasikan BI-Fast pada pekan kedua Desember
Baca juga: BI: Digitalisasi keuangan faktor penting akselerasi pemulihan ekonomi
Baca juga: BI tetapkan harga layanan BI-Fast nasabah sebesar Rp2.500
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021