Enam proyek kerja sama ANTARA dan Bernama itu tertuang dalam nota perjanjian yang ditandatangani Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA Saiful Hadi, Ketua Dewan Pengawas ANTARA Dr Henri Subiakto, Pengurus Besar Bernama, Datuk Hasnul Hassan, dan Timbalan Ketua Pengarang Bernama, Zulkifli Salleh.
Kedua pihak berkomitmen kuat untuk merealisasikan seluruh kegiatan bersama yang telah disepakati di bawah kerja sama Pertemuan Bersama Komunikasi dan Informasi (JCIM) tahun 2011 itu.
Selain pertukaran konten berita televisi, ANTARA dan Bernama juga sepakat melakukan pertukaran pewarta tulis dan foto; liputan foto Sabah, Serawak, dan Kalimantan yang hasilnya akan dimuat dalam pameran foto bersama dan penerbitan buku foto; penerbitan Majalah "Sinergi" secara bergantian dalam setiap tiga bulan (empat edisi per tahun-red.); menyelenggarakan KTT ANTARA-Bernama secara bergiliran; serta menerbitkan buku berisi persamaan budaya Indonesia dan Malaysia.
Direktur Pemberitaan ANTARA, Saiful Hadi, mengatakan, kedua pihak berkomitmen kuat untuk mewujudkan ke-enam proyek kerja sama ini.
"Kalau enam poin kerja sama ini dapat dicapai tahun ini, itu adalah `achievement` (pencapaian-red.) yang baik. Tahun depan, kita tingkatkan lagi," katanya.
Berkaitan dengan pertukaran pewarta tulis dan foto kedua kantor berita, Saiful Hadi mengatakan, kegiatan pertukaran itu diharapkan dapat dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan fokus liputan yang dapat menambah dan memperluas wawasan wartawan maupun publik kedua negara.
"Buat ANTARA, izinkan kami mengirimkan wartawan kami ke Sabah dan Serawak sedangkan Bernama kami persilakan untuk melakukan liputan ke daerah mana saja dengan tetap melihat kepentingan peliputan," katanya.
Saiful Hadi juga menggarisbawahi peran mediasi yang sangat mungkin dilakukan ANTARA dan Bernama dalam upaya membina hubungan pemerintah dan rakyat kedua bangsa melalui berbagai kegiatan bersama, seperti seminar politik dan ekonomi.
Sementara itu, Pengurus Besar Bernama, Datuk Hasnul Hassan, menegaskan bahwa ke-enam proyek kerja sama yang disepakati pada KTT tiga hari yang berlangsung di Kuala Lumpur dan Ayer Keroh, Melaka, ini sesungguhnya hanyalah kelanjutan dari kerja sama-kerja sama yang telah ada selama ini. "Dan kita akan laksanakan," katanya.
Wartawan senior Kompas, August Parengkuan, dan mantan Ketua Umum PWI Pusat, Sofyan Lubis, yang menjadi bagian dari anggota delegasi pada KTT ANTARA-Bernama, mengingatkan pentingnya realisasi dari ke-enam proyek kerja sama yang telah disepakati tersebut.
"Saya berharap (kerja sama) ini benar-benar konkrit sehingga bisa menarik (perhatian) media-media lain," kata August Parengkuan.
Ia juga mengingatkan fokus pertukaran berita kedua kantor berita akan berpotensi menarik perhatian media di kedua negara jika menekankan isu-isu tertentu seperti olahraga, seni-budaya, dan sains-teknologi dengan pola penulisan feature.
KTT pertama Bernama-ANTARA itu dibuka Menteri Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia, Dato` Sri Utama Dr Rais Yatim, di Hotel "Royale Ghulan" Kuala Lumpur 12 Maret lalu.
Acara yang diikuti puluhan orang anggota delegasi dari kedua kantor berita serta wartawan dan pemerhati pers dari Indonesia dan Malaysia itu juga diisi dengan seminar tentang prospek pembangunan jembatan yang menghubungkan Negara Bagian Melaka dengan Provinsi Riau.
Menteri Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia, Dato` Sri Utama Dr Rais Yatim, mengatakan, kegiatan bersama Bernama dan ANTARA ini merupakan tindak lanjut dari hasil kesepakatan Pertemuan Komite Bersama untuk Informasi dan Komunikasi (JCCM) di Kuala Lumpur pada 2-4 Mei 2010.
KTT pertama yang menjadi bagian dari upaya kedua kantor berita untuk memperkuat pondasi hubungan kedua negara dan bangsa serumpun lewat diplomasi media ini diharapkan memperkuat kerja sama nyata yang berkelanjutan, katanya.
"Diplomasi yang paling kekal adalah hubungan antarrakyat (people-to-people)... Bernama dan ANTARA adalah pihak-pihak yang akan meneruskan perjuangan," katanya.
KTT Bernama-ANTARA yang berlangsung tiga hari itu juga diisi dengan kegiatan keakraban seperti bermain boling bersama yang diikuti para anggota delegasi.
(R013/Z002)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011