Guratan prestasi, baik dalam kancah internasional maupun nasional, telah mengantarkan nama Andika Perkasa menjadi calon resmi Panglima TNI.

Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani pada hari Rabu (3/11) mengatakan bahwa lembaganya telah menerima surat presiden (surpres) mengenai usulan calon Panglima TNI, yang merupakan calon tunggal, atas nama Jenderal Andika Perkasa.

Ia menegaskan bahwa agenda pengangkatan Panglima TNI memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga kedaulatan Indonesia. Oleh karena itu, DPR akan memberikan perhatian penuh serta menugasi Komisi I DPR RI untuk melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon Panglima TNI yang saat ini merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).

Surpres mengenai usulan calon Panglima TNI diserahkan secara langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno kepada Pimpinan DPR RI.

Surat tersebut mengakhiri dugaan-dugaan para pengamat militer terkait dengan siapa yang akan menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang telah memasuki masa pensiun, seperti dugaan yang telah diutarakan oleh pengamat militer Ridlwan Habib.

Sebelumnya, Ridwan menganalisis terdapat tiga kode yang ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto. Adapun salah satu dari ketiga kode tersebut adalah kehadiran Jenderal Andika Perkasa yang turut mengantar Presiden Jokowi hingga ke tangga pesawat ketika Jokowi hendak terbang ke Roma, Italia, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Oleh karena itu, dengan diserahkannya Surpres Calon Panglima TNI oleh Mensesneg kepada Pimpinan DPR RI, nama Andika Perkasa telah resmi menjadi calon Panglima TNI dan akan menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang telah memasuki masa pensiun.


Riwayat Andika Perkasa

Lahir pada tanggal 21 Desember 1964 di Bandung, Jawa Barat, Andika Perkasa tumbuh menjadi sosok bergelut dalam bidang militer. Ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987 dan mengawali karier sebagai perwira pertama infanteri Kopassus Grup 2/Para Komando dan Satuan-81/Penanggulangan Teror (Gultor) selama 12 tahun.

Andika melanjutkan kariernya ke jajaran perwira menengah dengan menjadi Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan yang berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara.

Menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono ini kemudian mendapatkan kepercayaan untuk menduduki posisi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat pada bulan November 2013. Posisi tersebut merupakan sebuah posisi yang diduduki perwira berpangkat brigadir jenderal. Lantas, Andika naik menjadi perwira tinggi bintang satu.

Perjalanan kariernya kembali beranjak ketika dia diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan pangkat mayor jenderal, tepat 2 hari setelah pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden periode 2014—2019.

Selanjutnya, alumnus The Military College of Vermont, Norwich University, Vermont, USA ini melanjutkan karier militernya sebagai Panglima Kodam XII/Tanjungpura pada tanggal 30 Mei 2016. Dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun, tepatnya pada tanggal 15 Januari 2018, Andika kemudian ditarik ke Jakarta untuk menjadi Komandan Kodiklat TNI AD.

Durasi Andika ketika mengemban tanggung jawab sebagai Komandan Kodiklat TNI AD hanya 6 bulan. Enam bulan setelah ditarik untuk menjadi Komandan Kodiklat TNI AD, dia ditunjuk untuk menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis AD, yang merupakan sebuah jabatan yang bergengsi di lingkungan Angkatan Darat.

Tidak berhenti hingga di sana, pemegang gelar lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat pada tahun 2000 ini pada hari Kamis, 22 November 2018, dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) dan menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang saat itu akan pensiun pada bulan Januari 2019.

Pelantikan tersebut dilakukan berdasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 97/TNI/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf Angkatan Darat.

Kini, nyaris tepat 3 tahun setelah dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat, nama Andika Perkasa telah dengan resmi menjadi calon tunggal Panglima TNI.


Prestasi sebagai KSAD

Karier Andika Perkasa dalam dunia militer yang berkembang dengan begitu pesat tak luput dari berbagai prestasi yang ia torehkan sepanjang perjalanannya, baik secara internasional maupun nasional.

Pada bulan November 2019, Jenderal TNI Andika berinisiatif menjalankan program pertukaran latihan satuan bersama Amerika Serikat. Selanjutnya, pada bulan November 2020, Indonesia mengirimkan kembali satuan TNI AD dengan jumlah yang lebih besar untuk berlatih di Joint Readiness Training Center (JRTC) Fort Polk, Louisiana, Amerika Serikat.

Selain itu, lulusan National War College, National Defense University, Washington D.C., Amerika Serikat ini juga memberikan dukungan secara aktif bagi penguatan kerja sama satuan Helikopter Apache, Skuadron 11/Serbu Penerbad dengan US Army 16 Combat Aviation Brigade.

Di mata internasional, khususnya pemerintah Amerika Serikat, Andika telah memberikan pengabdian yang luar biasa dalam memperkuat hubungan Angkatan Darat antara Indonesia dan Amerika Serikat. Penguatan hubungan AD tersebut lantas berdampak pada stabilitas keamanan di kawasan Indo-Pasifik, serta penguatan hubungan pada tingkat institusi maupun individu TNI AD dengan US Army.

Dengan demikian, pada hari Kamis, 30 Januari 2020, di Whipple Field, Arlington, Amerika Serikat, Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat Jenderal James C. Mc Conville menyematkan medali penganugerahan Medals The Legion of Merit, Degree of Commander kepada Jenderal TNI Andika Perkasa. Pemberian penghargaan tersebut ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper.

Selain itu, di kancah nasional, Andika Perkasa aktif membantu pemerintah menjalankan program Serbuan Vaksin guna mencapai target vaksinasi nasional dengan mengerahkan anggota TNI AD.

Andika Perkasa juga berani mengambil keputusan-keputusan tegas, seperti memberi pernyataan bahwa ia rela melepaskan 31 prajurit yang bermasalah daripada merusak nama TNI AD terkait dengan insiden penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu dini hari, 29 Agustus 2020.

Guratan prestasi, baik dalam kancah internasional maupun nasional, telah mengantarkan nama Andika Perkasa menjadi calon resmi Panglima TNI.

Baca juga: Mensesneg harap DPR segera proses Surpres calon Panglima TNI

Baca juga: DPR perhatikan berbagai aspek terkait usulan calon Panglima TNI

Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021