Dalam pengantarnya sebelum memulai rapat kabinet bidang ekonomi di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin, Presiden mengatakan saat ini sekitar seratus WNI yang berada di daerah bencana di Jepang sudah tiba di Tokyo dan masih menunggu kedatangan rombongan berikutnya lagi untuk kemudian dievakuasi ke tanah air.
"Komunikasi saya dan para menteri dan Dubes yang ada di Tokyo yang terus melakukan langkah-langkah pengecekan layanan bantuan kepada WNI yang ada di daerah bencana terus berlangsung dilaporkan kepada saya. Saya ingin semua bisa diketahui semua posisi dari WNI yang konon ada yang tinggal di daerah bencana," tuturnya.
Sejak hari pertama bencana gempa bumi berkekuatan 8,9 Skala Richter (SR) di Jepang, Presiden mengatakan, Indonesia telah menyampaikan ucapan belasungkawa dan simpati kepada pemerintah dan rakyat Jepang.
"Kita pun sangat memahami apa yang dirasakan oleh Bangsa Jepang karena kita juga mengalami musibah yang sama pada 2004," ujarnya.
Meski sampai saat ini belum ada jawaban dari pemerintah Jepang tentang bantuan jenis apa yang dibutuhkan dari Indonesia, Presiden mengatakan, Indonesia memutuskan tetap mengirim satu kontingen bantuan ke Jepang dengan mengutamakan tim penyelamat dan tim medis dengan perlengkapan dan logisitik yang diperlukan.
"Komunikasi dengan pihak Jepang tiga hari terakhir memang belum mendapatkan penjelasan apa yang Indonesia bisa bantukan atau keperluan apa yang paling mendesak, tapi saya sudah putuskan kemarin kita berangkat saja karena negara-negara lain juga sudah mulai berangkat," demikian Presiden.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011