New York (ANTARA) - Wall Street menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan indeks-indeks utama mencatat rekor tertinggi dan indeks Dow ditutup di atas 36.000 poin untuk pertama kalinya karena musim laporan keuangan yang kuat terus mengangkat sentimen untuk ekuitas, sementara investor menantikan hasil pertemuan penting Federal Reserve.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 138,79 poin atau 0,39 persen, menjadi menetap di 36.052,63 poin. Indeks S&P 500 menguat 16,98 poin atau 0,37 persen, menjadi berakhir di 4.630,65 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 53,69 poin atau 0,34 persen, menjadi ditutup pada 15.649,60 poin.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor material terangkat 1,1 persen, melampaui sektor lainnya. Namun, sektor energi dan consumer discretionary mengalami penurunan.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi untuk sesi keempat berturut-turut, sementara Dow Jones Industrial Average mencatat rekor penutupan ketiga berturut-turut dan berakhir di atas 36.000 untuk pertama kalinya.
Indeks Dow Jones Transportation Average yang sensitif secara ekonomi melonjak 6,9 persen mencapai level tertinggi sepanjang masa, terangkat oleh lonjakan 108 persen dalam saham Avis Budget setelah perusahaan rental mobil itu melaporkan perolehan labanya.
Saham Pfizer melonjak 4,1 persen setelah pembuat obat itu mengatakan pihaknya memperkirakan penjualan tahun 2021 dari vaksin COVID-19 yang dikembangkannya dengan mitra Jerman BioNTech mencapai 36 miliar dolar AS.
Secara keseluruhan, laba kuartal ketiga lebih baik dari perkiraan untuk perusahaan-perusahaan AS karena ekonomi terus bangkit kembali dari pandemi virus corona. Dengan sekitar 320 perusahaan telah melaporkan kinerja keuangannya sejauh ini, perolehan laba S&P 500 diperkirakan telah naik 40,2 persen pada kuartal ketiga dari tahun lalu, menurut Refinitiv IBES.
“Dari perspektif fundamental, ada fondasi kuat untuk kinerja kompleks pasar ekuitas yang luas,” kata Bill Northey, direktur investasi senior di U.S. Bank Wealth Management.
“Beberapa hari dan minggu ke depan akan mencakup perkembangan signifikan di bidang kebijakan, dan kami mengamatinya dengan cermat karena saat kami beralih dari musim laporan keuangan, banyak faktor makro akan mulai menjadi pusat perhatian lagi.”
The Fed pada Rabu waktu setempat diperkirakan akan menyetujui rencana untuk mengurangi program pembelian obligasi bulanan senilai 120 miliar dolar AS yang diberlakukan untuk membantu perekonomian selama pandemi. Investor juga akan fokus pada komentar tentang suku bunga dan seberapa berkelanjutan lonjakan inflasi baru-baru ini.
“Sering kali, pasar paling bahagia ketika mereka mendapatkan prediktabilitas, ketika mereka mendapatkan apa yang mereka harapkan, dan saya pikir ekspektasinya adalah bahwa mereka akan melakukan tapering,” kata Randy Frederick, wakil presiden perdagangan dan derivatif untuk Charles Schwab di Austin, Texas..
Dalam berita perusahaan, saham Under Armour Inc melonjak 16,5 persen setelah pembuat pakaian atletik itu menaikkan perkiraan tahunannya.
Sekitar 10,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian 10,3 miliar selama 20 sesi terakhir.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021