Lombok Barat (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Sanggar Seni Terune Jaye menggelar Festival Begending-Begendang 2021 untuk melestarikan seni dan budaya masyarakat di Nusa Tenggara Barat.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Selasa, kegiatan tersebut dibuka Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid bersama Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Yeni Lasmawati di Gedung Budaya Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat.
Festival tersebut berlangsung selama 1-10 November 2021 diikuti 20 sanggar seni gendang beleq terbaik dari kabupaten/kota se-NTB.
"Program kesenian ini, untuk memberikan ruang kepada seni budaya yang ada di NTB," kata Yeni.
Menurut dia, banyak kendala yang dihadapi Kemendikbudristek dalam melaksanakan program seni dan budaya pada 2020-2021, salah satunya karena pandemi COVID-19.
Baca juga: Festival Seni Bali Jani 2021 tampilkan penghormatan untuk dua maestro
Oleh karena itu, pihaknya berpikir untuk melakukan festival sekaligus sebagai pemulihan ekonomi nasional.
Kegiatan dilaksanakan tetap dalam koridor protokol kesehatan untuk menghindari klaster baru penularan COVID-19 di NTB.
"Saya juga berharap melalui program tersebut dapat membentuk ekosistem budaya baru di NTB, baik yang ada, maupun yang masih merintis sehingga budaya yang ada dapat berkesinambungan dan berjalan dengan baik," kata dia.
Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengapresiasi Festival Begending-Begendang 2021 yang digelar Kemendikbudristek.
Menurut dia, budaya masyarakat bisa memberikan motivasi kepada warga untuk membangun kemajuan kehidupan mereka.
"Kita ingin maju dari sisi lain, namun kita buang budaya kita, yang seharusnya kita lakukan adalah kita harus maju dan tidak boleh membuang akar budaya kita," katanya.
Baca juga: Balawan dan Eko Suprianto bedah peluang seni virtual di era pandemi
Baca juga: Festival Lima Gunung XX suguhkan dokumen foto seni budaya KLG
Baca juga: Kemendikbud selenggarakan Festival Seni Siswa Nasional 2020 daring
Pewarta: Awaludin
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021