Jakarta (ANTARA) - Presiden Federasi Sport Climbing Internasional (IFSC) Marco Scolaris memuji kehebatan atlet panjang tebing Indonesia yang kerap mengukir rekor dunia dalam berbagai kejuaraan dunia, terutama pada nomor pertandingan kecepatan (speed).
Saat menerima kunjungan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari di markas besar sport climbing di Turin, Italia, Scolaris mengaku antusias menantikan penampilan para atlet pada salah satu seri Piala Dunia yang akan diadakan di Indonesia.
“Atlet Indonesia memiliki performa luar biasa pada 2021, yang di mana dua atlet nomor speed putra Indonesia membukukan rekor dunia dan sejumlah medali. Kami menantikan penampilan mereka di musim 2022, di mana salah satu seri Piala Dunia akan diadakan di negara eksotis Indonesia. Masa depan sport climbing di Indonesia sangat cerah,” kata Scolaris dalam keterangan pers KOI yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ketum KOI saat ini sedang berada di Eropa dalam rangka diplomasi olahraga untuk memperkuat sinergi dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC), Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC), Federasi Internasional (IF) serta membantu upaya percepatan pembebasan sanksi WADA terhadap LADI.
Baca juga: KONI ingin rawat arena panjat tebing di Mimika bersama Pemda dan FPTI
Oktohari menuturkan Scolaris sangat mengapresiasi kedatangan organisasinya ke kantor IFSC di Italia. Ia juga memuji penampilan dua atlet muda Indonesia, yaitu Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin yang membukukan rekor dunia baru di Piala Dunia IFSC 2021 Salt Like City, AS, Mei 2021.
Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Okto itu menyampaikan potensi dan popularitas panjat tebing Indonesia.
Tak hanya itu, Okto juga menyampaikan harapannya agar atlet Indonesia yang saat ini hanya unggul pada nomor speed juga bisa menonjol pada nomor boulder dan kombinasi.
“Untuk panjat tebing, ada tiga nomor, yaitu speed, lead dan boulder. Pada Olimpiade 2024 Paris akan mempertandingkan dua kategori, yakni kombinasi (lead dan boulder) serta speed. Indonesia unggul di nomor speed, tetapi kami tengah mencari cara bagaimana agar atlet-atlet kita juga bisa upgrade di nomor lead dan boulder. Ini yang kami diskusikan dengan IFSC,” terang Okto.
Okto menjelaskan komunikasi intensif ini penting guna memperlancar hubungan dengan federasi induk cabang olahraga internasional. Terlebih, Indonesia juga akan menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia IFSC yang rencananya akan digelar di Bali pada 22-24 September 2022.
Terdapat 13 seri Piala Dunia yang akan digelar. Indonesia mendapat kesempatan menjadi tuan rumah seri ke-12 dengan mempertandingkan nomor lead dan speed.
Baca juga: Tim juara umum panjat tebing PON Papua diisi atlet usia 20-31 tahun
Baca juga: Pesan damai untuk Papua lewat tari penutupan panjat tebing PON XX
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021