Tanjungpinang (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendorong pemerintah untuk mempercepat vaksinasi COVID-19 kepada sekitar 25-27 juta anak Indonesia, khususnya usia 6-11 tahun, yang rencananya dilaksanakan pada awal Tahun 2022.
LaNyalla di sela-sela kunjungan kerjanya di Provinsi Kepulauan Riau, Selasa mengatakan vaksinasi ini sangat dibutuhkan, sebab anak-anak merupakan kelompok rentan terpapar virus tersebut.
"Apalagi pemerintah telah memberlakukan sekolah tatap muka, maka percepatan vaksinasi anak harus dilakukan. Dengan vaksinasi kita menyelamatkan anak-anak dari potensi terpapar virus," katanya.
Senator asal Jawa Timur itu menyatakan saat ini yang diperlukan adalah kepastian vaksin yang akan digunakan agar para orang tua bisa mempersiapkan mental anak-anak menghadapi suntikan vaksin.
Menurutnya, anak-anak banyak yang takut jarum suntik, sehingga jika hal ini tidak disampaikan orang tuanya, maka bisa menjadi problem tersendiri dalam pelaksanaannya.
Selain itu, katanya, hal itu perlu guna mengantisipasi kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI).
"Memang bukan hal mudah juga memberikan vaksin untuk anak-anak. Selain kepastian jenis vaksin, pemerintah juga harus membangun mentalitas mereka," ujar LaNyalla.
LaNyalla mengimbau para orang tua agar mengizinkan anak-anak untuk divaksin COVID-19 guna mengakhiri pandemi ini secara tuntas.
Upaya ini juga demi membentuk kekebalan kelompok semua rentang usia, sehingga semua memiliki kekebalan tubuh terhadap serangan wabah tersebut.
"Untuk menyukseskan vaksinasi anak-anak, pemerintah perlu dukungan dari orang tua," katanya, menegaskan.
Sebelumnya, BPOM secara resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin virus COVID-19 Sinovac, Sinopharm dan Pfizer. Nantinya, pemberian vaksin akan diberikan melalui skema gratis dengan pemberian dua dosis vaksin COVID-19.
Dengan begitu, target vaksinasi pemerintah sebesar 208.265.720 orang juga akan diperluas sasarannya. Sebagaimana diketahui, saat ini sasaran vaksinasi dari pemerintah meliputi sasaran 1.468.764 tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.
Kemudian 21.553.118 warga lanjut usia dan 17.327.167 petugas pelayanan publik. Dilanjutkan sebanyak 26.705.490 remaja berusia 12-17 tahun, hingga 141.211.181 masyarakat umum di Tanah Air.
Pewarta: Ogen
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021