Jayapura (ANTARA) - Dandim 1705 Nabire Letkol Inf Anjuanda Pardosi menyatakan bahwa warga yang saat ini berada di pengungsian di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, mulai mengalami kesulitan logistik.
Terbatasnya logistik karena pesawat yang biasa mengangkut berbagai kebutuhan masyarakat sudah beberapa hari tidak melayani penerbangan ke Sugapa akibat maraknya gangguan yang dilakukan kelompok sipil bersenjata (KSB) .
Selain itu warga juga belum berani ke kebun hingga mereka mengungsi ke sejumlah lokasi.
Ada enam lokasi yang menjadi tempat warga mengamankan diri, kata Dandim Nabire Letkol Inf Anjuanda Pardosi kepada Antara, Selasa.
Dandim 1705 yang mengaku saat ini berada di Sugapa mengatakan, sekitar 5000 orang warga yang mengungsi yakni di dua gereja Katolik, GKII, polsek, koramil dan puskesmas.
Rata-rata warga mengungsi atau mengamankan diri di malam hari sedangkan saat disiang hari mereka kembali ke rumah masing-masing.
Ketika ditanya tentang operasional bandara, Dandim 1705 yang membawahi Intan Jaya mengaku, untuk penerbangan reguler belum ada yang beroperasi walaupun Kapolres Intan Jaya sudah memberikan jaminan keamanan untuk penerbangan.
"Saat ini penerbangan ke Sugapa baru dilayani pesawat carteran, " kata Letkol Inf Pardosi.
Baca juga: 5.000 orang masih mengungsi di Kabupaten Intan Jaya
Baca juga: TNI-Polri kuasai kembali Bandara Bilogai di Kabupaten Intan Jaya
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021