Manama (ANTARA News) - Delapan personil polisi Bahrain cedera, Ahad, saat pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pemerotes anti-rezim. Demonstran g berkumpul dekat distrik bisnis Manama, kata kementerian dalam negeri.
Polisi menyingkirkan tenda-tenda yang didirikan para pemrotes dekat pusat pelabuhan bisnis Bahrain, dekat dengan Taman Mutiara,tempat para pengunjuk rasa melakukan protes sejak 14 Februari.
"Delapan polisi cedera... semuanya telah dibawa ke rumah sakit," kata kementerian itu di jejaring Twitternya setelah mengumumkan bahwa polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan sekitar 350 pengunjuk rasa.
Kementerian itu mendesak para pemrotes "tetap di sekitar taman itu demi keselamatan mereka." Polisi menegaskan bahwa operasi itu bertujuan untuk membuka kembali Jalan Raya Raja Faisal dekat pusat bisnis itu.
Para aktivis mengatakan mereka akan melancarkan aksi duduk di kota itu pada Ahad petang pukul 09:00 GMT (16:00WIB), dengan tujuan untuk memblokir jalan masuk dengan satu rantai manusia.
Para pengunjuk rasa memblokir lokasi itu sejak 17 Februari setelah enam pemrotes ditembak mati. Korban ketujuh tewas kemudian akibat luka yang dialaminya.
Para aktivis anti pemerintah meningkatkan protes-protes mereka dekat Taman Mutiara, dengan melakukan unjuk rasa di kantor-kantor pemerintah dan istana.
Pada Jumat, polisi melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa yang bergerak menuju istana untuk mencegah mereka terlibat bentrokan dengan para pendukung pemerintah yang bersenjata.
Protes-protes d Bahrain yang berpenduduk mayoritas dari kelompok Syiah tetapi diperintah dinasti Sunni, meletus setelah pemberontakan-pemberontakan rakyat di Mesir dan Tunisia yang menggulingkan para presiden negara-negara itu.
Kelompok-kelompok oposisi utama yang tidak menuntut penggulingan raja itu mendesak dilakukan reformasi-reformasi penting, tetapi kelompok garis keras secara tegas menuntut diakhirinya monarki.
(H-RN/H-AK)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011