Jakarta (ANTARA) - Personel Satuan Pelaksana Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara menguras lumpur dan sampah pada saluran air untuk menangkal genangan air akibat musim hujan di Kecamatan Penjaringan.
Kepala Satuan Pelaksana Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Penjaringan Pendi mengatakan pengurasan kali itu dilaksanakan di saluran air sepanjang 475 meter kawasan Jalan Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, dan diperkirakan selesai dalam waktu dua pekan.
Baca juga: PDIP minta Anies jelaskan klaim banjir surut dalam sehari
"Pengurasan kami mulai Senin (1/11) kemarin, diperkirakan pengurasan akan selesai dalam waktu dua minggu," ujar Pendi di Jakarta, Selasa.
Untuk menguras lumpur dan sampahnya, personel Satpel SDA Kecamatan Penjaringan menggunakan alat-alat manual seperti pacul, linggis, ataupun penyaring kipas pada saluran air itu setinggi 1,4 meter dan lebar semeter.
"Dengan ketebalan sedimen lumpur yang bervariasi, kami menurunkan dua belas orang Satgas SDA Kecamatan Penjaringan," ujar Pendi.
Dia berharap pengurasan lumpur dan sampah dapat mengembalikan fungsi saluran air sebagaimana mulanya yakni menampung dan mengalirkan air hujan dengan baik sehingga tidak menggenang.
"Kami juga mengimbau warga RW 03 Kelurahan Penjaringan untuk mau menjaga kebersihan lingkungan, terutama saluran air di sekitar tempat tinggalnya," tutur Pendi.
Sebagaimana diketahui, upaya melancarkan aliran hujan dari hulu ke arah pinggir DKI agar air dapat mengalir langsung ke laut adalah salah satu dari empat skema prinsip dasar pengendalian banjir di DKI Jakarta.
Selain itu, dalam menghadapi potensi curah hujan yang tinggi, Pemerintah Kota Jakarta Utara juga menyiapkan operasional sejumlah pompa mobile maupun stasioner di wilayah Jakarta Utara.
Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Utara Adrian Maulana mengatakan ada 135 pompa stasioner yang saat ini dikelola Sudin SDA Jakarta Utara dan 14 unit pompa mobile.
Adrian menjelaskan dua pompa mobile mempunyai kekuatan menyedot air 350 meter kubik per detik dan dua pompa lainnya dengan kemampuan 1.000 meter kubik per detik.
Baca juga: DKI gandeng pemerintah pusat dan daerah tetangga untuk atasi banjir
Satu unit pompa berkekuatan 1.000 meter kubik/detik ditempatkan di Waduk Muara Angke. Sementara tiga pompa lainnya disiagakan menurut kebutuhan di lapangan, atau bisa dipindah-pindahkan ke wilayah yang membutuhkan di Jakarta Utara.
Pengecekan pun dilakukan oleh Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini pada Senin untuk memastikan kondisi pompa air di sejumlah lokasi tersebut bisa berfungsi dengan baik begitu hujan datang.
"Musim hujan sudah mulai datang, sehingga segala sesuatunya harus dipersiapkan secara matang," ujar Juaini di Jakarta Utara, Senin.
Setelah melihat kesiapan petugas dan kondisi pompa dari Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta yang ada di beberapa lokasi, ia pun mengharapkan kesiagaan petugas selama 24 jam agar warga Jakarta Utara aman dari genangan maupun bencana banjir.
"Tentunya harapan kita semua adalah Jakarta Utara aman dari genangan maupun bencana banjir. Oleh karena itu, kami persiapkan antisipasi penanganan genangan sejak dini seperti memaksimalkan kegiatan gerebek lumpur untuk menguras saluran-saluran mikro, makro, sungai maupun waduk," kata Juaini.
Baca juga: Jakarta tidak banjir jika volume air hujan di bawah 100 mm
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021