Masdalina saat dihubungi di Jakarta, Selasa mengatakan tes COVID-19 untuk pelaku perjalanan dinilai tidak terlalu efektif dikarenakan penyebaran virus di Indonesia sudah terjadi pada skala komunitas atau di tingkat masyarakat.
Menurutnya, tes pada pelaku perjalanan bukanlah tes yang tertarget, melainkan pengujian secara acak. "Maka testing yang targeted sangat penting untuk mengukur dengan tepat efektivitas pengendalian pandemi. Testing harus dilakukan targeted, pada mereka yang bergejala," katanya.
Masdalina menegaskan bahwa apabila tujuan dilakukan tes COVID-19 bagi pelaku perjalanan untuk pencegahan dalam mobilisasi masyarakat menjelang Natal dan tahun baru, hal tersebut dinilai tidak tepat. Dia mengatakan bahwa kepentingan pengendalian mobilisasi masyarakat tidak terkait dengan tes COVID-19.
Dia menjelaskan bahwa tes PCR untuk pencegahan COVID-19 hanya tepat dilakukan secara ketat bagi pelaku perjalanan lintas negara dengan tujuan untuk mencegah adanya strain atau jenis virus baru yang masuk ke Indonesia berasal dari luar negeri.
Bahkan, lanjut Masdalina, tes COVID-19 untuk pelaku perjalanan lintas negara dilakukan hingga tiga kali, yakni di negara asal dan dua kali ketika berada di Indonesia ditambah dengan masa karantina.
Masdalina menambahkan strategi yang lebih baik diterapkan dalam pengendalian COVID-19 bagi pelaku perjalanan adalah penerapan protokol kesehatan dengan ketat, yaitu mewajibkan pelaku perjalanan memakai masker dan menjaga jarak.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021