Sebanyak 868 warga sembuh dari COVID-19 pada Selasa

Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan jumlah pasien sembuh dari penularan COVID-19 pada Selasa sebanyak 868 warga dengan Sulawesi Utara penyumbang tertinggi sebanyak 143 jiwa.

Dari data resmi Satgas COVID-19 yang diterima dari Jakarta, Selasa, DKI Jakarta berada di urutan kedua penyumbang kesembuhan tertinggi harian sebanyak 124 jiwa, Jawa Tengah 100 jiwa, dan Jawa Timur 69 jiwa. Secara akumulasi sejak Maret 2020, total angka kesembuhan nasional mencapai 4.090.287 jiwa.

Sementara angka terkonfirmasi positif bertambah 612 kasus, sehingga secara keseluruhan menjadi 4.245.373 kasus. DKI Jakarta melaporkan kasus terkonfirmasi positif tertinggi harian sebanyak 77 kasus, diikuti Jawa Barat 75 kasus, Jawa Timur 74 kasus, dan Jawa Tengah 65 kasus.

Adapun angka kematian harian akibat COVID-19 bertambah 34 orang, sehingga menjadi 143.457 jiwa. Jawa Tengah melaporkan angka kematian terbanyak yakni tujuh orang, Jawa Barat enam orang, dan Lampung empat orang.

Kasus aktif pada Selasa bertambah 290 kasus sehingga total 11.629 kasus, spesimen yang diperiksa 255.564 spesimen, dan orang yang dinyatakan suspek sebanyak 8.769 jiwa.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan pemerintah akan memastikan protokol kesehatan tetap dilakukan dengan ketat jelang liburan Natal dan Tahun Baru (nataru) untuk mencegah kenaikan kasus positif COVID-19.

"Protokol kesehatan ini menjadi penting karena mumpung Indonesia sedang turun (kasus COVID-19) sekarang, kita ingin memastikan bahwa implementasi protokol kesehatan bisa kita lakukan dengan sebaiknya agar tidak terjadi lonjakan lagi terutama nanti menghadapi nataru," kata Menkes Budi.

Budi menjelaskan bahwa sebelumnya Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan agar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menjadi koordinator untuk memastikan di periode Natal dan Tahun Baru tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19.

Terkait arahan tersebut, maka Kemenkes akan memastikan protokol kesehatan terus dijaga untuk menghindari kenaikan kasus secara signifikan seperti periode usai liburan sebelumnya.*