Saat ini makanan hanya untuk manula dan anak-anak usia SD (sekolah dasar-red), dan pemberian air dibatasi
Jakarta (ANTARA News) - Puluhan Warga Negara Indonesia yang mengungsi di area sekolah menengah pertama di kota yang dilanda tsunami, Sendai, Jepang, membutuhkan bantuan bahan makanan, kata Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo dalam pernyataan tertulis, Sabtu malam.

"Saat ini makanan hanya untuk manula dan anak-anak usia SD (sekolah dasar-red), dan pemberian air dibatasi," kata pernyataan yang dikeluarkan Sabtu malam pukul 23.51 waktu setempat itu.

Tim KBRI Tokyo telah sampai di SMP Sanjo, tempat para WNI mengungsi. Mereka telah membantu mendirikan dapur umum. Namun demikian, jumlah bahan makanan masih terbatas.

Semua WNI yang berada di lokasi pengungsian dalam keadaan sehat. Namun, kepastian lokasi evakuasi sangat diperlukan karena beberapa dari para pengungsi mulai mengeluh.

"Hingga saat ini semua dalam keadaan sehat, hanya saja keadaan toilet darurat sudah tidak layak pakai. Gempa susulan masih terus dirasakan," tulis mereka.

WNI yang mengungsi di SMP Sanjo juga membutuhkan selimut, alat pemanas, dan tisu.

Puluhan WNI yang sudah dipastikan selamat, tersebar di beberapa tempat pengungsian di wilayah Sendai, antara lain di SMP Sanjo (28 orang), Masjid Sendai (4 orang), SD Kunimi (7 orang), SD Kimachi (1 orang).

Pihak KBRI juga sudah mendata 15 WNI yang berdomisili di Sendai, tetapi belum mengetahui keberadaan mereka secara pasti.

Beberapa diantara mereka sudah berhasil dihubungi dan dalam keadaan selamat. Namun, KBRI mencatat dua orang, Yuli dan Faisal, belum diketahui kondisinya.

Berdasarkan informasi, KBRI di Tokyo telah berhasil menyelamatkan 165 WNI.

(F008/Z002/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011