Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 85 warga negara Indonesia berada di Fukushima, yang 11.000 penduduknya dievakuasi ke zona aman oleh pemerintah Jepang, menurut informasi dari Kedutaan Besar RI di Tokyo, Sabtu.

Setelah ledakan dipembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima No. 1 pukul 15.30 waktu setempat, radius aman di kawasan itu ditingkatkan dari 3 km ke 10 km pada Sabtu petang.

Pada pukul 19.00 waktu setempat, radius aman ditingkatkan menjadi 20 km.

Siaran nasional stasiun televisi Nippon Housou Kyoukai (NHK) yang dikutip kantor berita AFP pada Sabtu melaporkan sekurangnya tiga warga di Jepang terkena radiasi setelah terjadi ledakan yang mengenai instalasi nuklir tua Fukushima No. 1, kata NHK, mengutip pejabat pemerintah setempat pascagempa bumi pada Jumat.

Tiga orang yang terpilih secara acak untuk diperiksa dari sekitar 90 pasien rawat inap dipindahkan dari rumah sakit di kota Futaba-machi, kata NHK.

Para pasien tersebut menunggu regu penyelamat di lapangan sekolah, menghabiskan waktu lama di luar dan kemudian dipindahkan dengan helikopter pada saat terjadi ledakan yang mengenai instalasi nuklir, kata NHK.

Ledakan tersebut menimbulkan kepulan asap menyembur dari PLTN tersebut pada Sabtu, menyebabkan ketakutan akan kemungkinan kehancuran sehari setelah gempa besar yang mengenai sistem pendingin instalasi itu.

Pemerintah menyatakan situasi darurat atom dan mengatakan puluhan ribu warga yang tinggal dalam radius 20 kilometer PLTN itu harus segera meninggalkan kawasan tersebut.

Operator dari PLTN tersebut mengatakan kontainer yang mengurung reaktor tidak rusak meski ada ledakan.(*)

(Tz.M016/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011