Bandarlampung (ANTARA News) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, Mustafa Abubakar mengharapkan manajemen bank milik negara meningkatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat agar target penyaluran tercapai serta dana tersebut bisa dimanfaatkan sesuai harapan.
Harapan Meneg BUMN itu disampaikannya usai menghadiri peringatan HUT ke-15 PTPN VII tahun 2011, dan melantik pengurus Forum Komunikasi Badan Usaha Milik Negara (FK BUMN) Wilayah Provinsi Lampung periode 2011-2014, di Bandarlampung, Sabtu.
Menurut Menteri, penyaluran KUR pada tahun 2010 yang lalu mencapai sekitar Rp17,4 triliun, atau hanya kurang sedikit dari target sebesar Rp18 triliun.
Dia juga menilai bahwa kecenderungan penyaluran KUR tersebut terus meningkat secara signifikan di tahun 2011 ini, karena itu diharapkan sampai akhir tahun nanti target sekitar Rp20 triliun bisa tercapai.
"Penyaluran KUR tahun 2011 ini sangat baik, dalam dua bulan sudah mencapai sekitar Rp4 trilin. Kalau rata-rata sebulan bisa tercapai Rp2 triliun, maka setahun bisa Rp24 triliun, sehingga target Rp20 triliun bisa mudah tercapai," katanya.
Menurut Mustafa Abubakar pula, terus meningkatnya dan penyaluran secara baik KUR itu juga merupakan harapan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sejumlah bank BUMN yang selama ini giat menyalurkan KUR itu antara lain Bank Mandiri, BTN, BNI, BRI, dan ada Bank Pembangunan daerah (BPD).
Terkait penyaluran KUR dan potensi bisnis BUMN itu, Meneg BUMN menilai setiap daerah terdapat potensi dan peluang yang sangat besar, karena iu perlu dilakukan langkah-langkah atau terobosan agar bisa dilakukan dengan cepat.
Sebelumnya Pemimpin Bank Indonesia (BI) Bandarlampung, I Made Subaga Wirya, mengatakan, kebutuhan kredit di Provinsi Lampung pada triwulan IV-2010 ketika masa tanam dapat terlihat dari adanya peningkatan baki debet Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian, perburuan, dan sarana pertanian yang tumbuh sebesar 24,96 persen.
"Dari sisi perbankan, kebutuhan kredit ketika masa tanam dapat terlihat dari adanya peningkatan baki debet Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian, perburuan, dan sarana pertanian yang tumbuh sebesar 24,96 persen (qtq), menjadi Rp344,99 miliar di triwulan IV-2010," katanya.
Made didampingi Peneliti Ekonomi Muda Senior BI, Haryanto Papsa, menjelaskan, output sektor pertanian di Lampung triwulan IV mengalami penurunan sebesar 20,24 persen (qtq), meskipun secara tahunan mengalami peningkatan sebesar 4,19 persen (yoy).
Masa tanam rendeng yang berlangsung selama triwulan IV, maupun penurunan produksi beberapa komoditas tabama mengkonfirmasi hal tersebut.
Dalam Data Aram (Angka Ramalan) menunjukkan adanya penurunan jumlah produksi maupun luas panen pada komoditas kedelai.(*)
(T.M023/M027)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011