Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia jatuh pada akhir perdagangan Selasa, terseret oleh raksasa perbankan dan pertambangan, setelah bank sentral mengabaikan target yang sangat rendah untuk imbal hasil obligasi dan membuka pintu untuk kenaikan suku bunga lebih awal.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia ditutup 0,63 persen atau 46,50 poin lebih rendah menjadi 7.324,30 poin, menghapus keuntungan sehari sebelumnya.

Bank sentral Australia (RBA) membiarkan suku bunga acuan tidak tersentuh pada pertemuan kebijakan bulanannya, tetapi menghentikan komitmen untuk mempertahankan imbal hasil obligasi pemerintah April 2024 di 0,1 persen, dengan alasan membaiknya pemulihan ekonomi dan meningkatnya inflasi.

Prakiraan ekonomi baru "sedikit lebih berhati-hati dari yang kami perkirakan, tetapi tentu saja menunjukkan bahwa dewan memperkirakan bahwa kondisi yang diperlukan untuk kenaikan suku bunga pertama akan terjadi selama 2023," tulis kepala ekonom Westpac, Bill Evans.

Penambang adalah penekan terbesar terhadap indeks acuan, merosot lebih dari 2,0 persen karena harga bijih besi turun menyusul prospek permintaan yang buruk.

Saham kelas berat dalam sub-indeks, BHP Group dan Rio Tinto masing-masing terpangkas 2,0 persen dan 2,5 persen.

Sektor keuangan melemah 1,3 persen mencapai level terendah sejak 7 Oktober, karena asuransi dan bank "Empat Besar" semuanya ditutup lebih rendah.

Insurance Australia Group adalah yang berkinerja terburuk di sub-indeks, anjlok 7,0 persen setelah memperingatkan biaya yang lebih tinggi karena cuaca buruk. Itu menyeret saingannya QBE Insurance Group dan Suncorp Group Ltd lebih rendah juga.

Saham-saham energi dan emas masing-masing turun sekitar 1,0 persen.

Di antara saham-saham, perusahaan real estat Goodman Group adalah titik cerah, melonjak sebanyak 7,6 persen mencapai level tertinggi dalam hampir 14 tahun setelah menaikkan prospek laba tahun fiskal 2022.

Sementara itu, indeks acuan NZX 50 Selandia Baru turun 0,29 persen atau 37,81 poin menjadi menetap di 12.992,50 poin, dengan saham lokal Westpac Banking Corp menjadi top loser dengan merosot 4,7 persen.

Baca juga: Wall Street catat rekor penutupan tertinggi, fokus pada pertemuan Fed
Baca juga: IHSG diprediksi menguat seiring meningkatnya kegiatan manufaktur
Baca juga: Rupiah berpotensi melemah hari ini, jelang rapat bank sentral AS

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021