Uang saku yang diberikan oleh negara ini tujuannya agar mahasiswa dapat fokus

Jakarta (ANTARA) - Mahasiswa yang merupakan peserta program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka mendapatkan dukungan uang saku dari pemerintah selama magang dan melakukan studi, kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Paristiyanti Nurwardani.

“Merupakan tanggung jawab kami agar para peserta mendapatkan uang sakunya. Agar pencairan berjalan lancar, kami betul-betul meminta tolong dan mengimbau kepada peserta MSIB yang belum menerima uang saku Agustus-September 2021 agar segera merespon dan memenuhi kelengkapan informasi yang diperlukan,” ujar Paristiyanti Nurwardani, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Dari sekitar 12.900 mahasiswa peserta MSIB, sekitar 11.300 peserta telah menerima pencairan uang saku bulan Agustus dan September 2021 yang dicairkan bertahap sejak 21 Oktober 2021.

Sementara itu, bagi sekitar 1.600 peserta yang belum menerima uang saku bulan Agustus dan September 2021, peserta masih perlu melengkapi informasi sebagai syarat pencairan agar dapat segera diproses.

Ada beberapa penyebab belum berhasil dicairkannya uang saku Agustus dan September 2021 bagi sebagian kecil peserta MSIB ini. Diantaranya, sekitar 100 mahasiswa tidak punya rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI) maupun Bank Syariah Indonesia (BSI) sesuai aturan yang telah disosialisasikan pada awal keikutsertaan dalam program; sekitar 1.350 mahasiswa menginput nomor rekening yang salah; dan sekitar 150 mahasiswa menginput Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang salah.

Baca juga: 1.100 mahasiswa Indonesia dapatkan pelatihan keterampilan digital

Baca juga: Kampus Merdeka bantu hilangkan sekat perguruan tinggi dan industri

Paristiyanti menjelaskan pihaknya meminta peserta melengkapi informasi yang diperlukan, yakni pengumuman melalui surat elektronik (email) pada 28 September - 8 Oktober 2021, agar peserta merevisi NIK yang masih salah dan pengumuman melalui email resmi MSIB, WhatsApp resmi Ditjen Diktiristek, telepon langsung oleh tim verifikasi, komunikasi melalui mahasiswa penanggung jawab kelompok di setiap perusahaan tempat magang atau studi, dan komunikasi melalui manajer di perusahaan mitra pada 6 - 31 Oktober 2021, agar peserta merevisi nomor rekening yang masih salah.

“Uang saku yang diberikan oleh negara ini tujuannya agar mahasiswa dapat fokus dan bersemangat mencari pengalaman, ilmu baru, dan kompetensi untuk berjejaring. Karena memakai anggaran negara, maka akuntabilitas informasi sebagai syarat pencairan sangatlah penting,” kata dia.

Bagi peserta MSIB yang masih perlu melengkapi informasi, terdapat tiga saluran dimana para peserta tersebut dapat bertanya atau menginformasikan kelengkapan datanya. Mulai dari alamat surat elektronik (email) resmi MSIB subpokja-micro@kemdikbud.go.id, nomor kontak mahasiswa yang menjadi penanggung jawab pada setiap perusahaan/organisasi tempat magang/studi, dan saluran WhatsApp resmi Ditjen Diktiristek.

Program MSIB adalah bagian dari kebijakan Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan selama satu sampai dengan dua semester, namun tetap diakui sebagai bagian dari perkuliahan.

Baca juga: Nadiem : Riset adalah magang model baru

Baca juga: Akademisi: Butuh keberanian merevisi kurikulum untuk jalankan MBKM

Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021