Gelombang bahkan mencapai radius 200 meter dari bibir pantai"
Jayapura (ANTARA News) - Gelombang tsunami kiriman dari Jepang yang sampai di Jayapura, merusak seluruh rumah warga yang bermukim di pesisir pantai wisata Holtekamp, distrik Muara Tami, yang berjarak sekitar 75 km dari pusat kota Jayapura.
Dari Holtekamp, Sabtu, ANTARA melaporkan, selain rumah, puluhan perahu dan jaring milik nelayan juga ikut terseret gelombang tsunami sejauh radius 50 meter dari bibir pantai Holtekamp.
Beruntung jaring dan perahu serta rumah milik warga itu tersangkut batang pohon besar di hutan sekitar pantai Holtekamp.
Godlief Samallo, seorang warga setempat mengatakan, pada malam kejadian, gelombang tsunami setinggi kurang lebih dua meter tiba-tiba menerjang dan menghantam semua yang dilaluinya. Akibatnya 19 kepala keluarga yang tinggal di daerah itu kehilangan tempat tinggalnya.
"Gelombang bahkan mencapai radius 200 meter dari bibir pantai. Beruntung masyarakat sudah mengungsi terlebih dahulu," terangnya.
Menurut dia, hantaman gelombang tsunami itu terjadi mulai sekitar pukul 23.00 WIT sampai 24.00 WIT, ketika peringatan bahaya tsunami dari BMKG sudah dicabut.
Saat ini warga Holtekamp hanya bisa memungut sisa barang dan melihat saja rumahnya yang rusak total dan sudah tidak lagi di tempatnya semula.
"Kami harapkan bantuan pemerintah daerah untuk meringankan beban kami," kata Godlief Samallo.
Gelombang tsunami di Holtekamp juga menewaskan seorang warga bernama Darwanto Odang (35) yang sehari-harinya bekerja sebagai pengusaha tambak.
Dia terseret gelombang tsunami saat sedang mengevakuasi keluarganya.
Sekretaris Badan Nasional Penanggulangan Bencana kota Jayapura, Yohanis Wemben mengatakan, korban baru ditemukan sekitar pukul 14.30 WIT. "Korban ditemukan sekitar 50 meter dari lokasi awal dia terseret ombak, sedang terhimpit sampah-sampah dan kayu yang ikut terseret tsunami," jelasnya.(*)
KR-MBK/S006
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011