"Alat deteksi dini bahaya Tsunami, ada yang hilang dan ada juga yang tidak berfungsi," kata Suharna usai kuliah umum di Aula Barat ITB, Jalan Ganesha Kota Bandung, Sabtu.
Kemenristek RI berjanji mengevaluasi hal ini dengan segera. "Makanya kita akan lakukan evaluasi tentang alat deteksi dini ini," katanya.
Suharna tidak mengetahui berapa jumlah alat deteksi dini bahaya Tsunami yang hilang dan tidak berfungsi itua.
"BMKG yang tahu datanya," ujarnya.
Beberapa waktu lalu, Alvin Hidayat dari Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) mengatakan alat deteksi Tsunami di Indonesia banyak yang tidak efektif meskipun telah terpasang sejak 2005.(*)
KR-ASJ/Z003
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011