Mereka yang bertanggungjawab atas kekerasan terhadap warga sipil akan dimintai pertanggungjawabannya"
PBB  (ANTARA News) - Utusan baru PBB untuk konflik Libya akan ke Tripoli pekan depan untuk menyampaikan keprihatinan internasional atas tindakan keras pasukan Muamar Gaddafi terhadap demonstran, kata Sekjen PBB Ban Ki-moon, Jumat.

Mantan menteri luar negeri Jordania Abdul Ilah Khatib akan mengutarakan pada rezim itu dalam pernyataan yang tegas, kata Ban kepada wartawan saat mengenalkan utusan baru itu.

Sekjen PBB juga mengumumkan akan mengunjungi Mesir dan Tunisia pekan depan. Seperti halnya Libya, kedua negara itu juga telah dilanda pergolakan, yang bahkan telah menggulingkan pemimpinnya, Hosni Mubarak dan Zine El Abidine Ben Ali.

Khatib akan memiliki peran politik dalam upaya mengakhiri konflik itu, tapi juga akan berusaha membuka akses kemanusiaan ke penduduk Libya, jelas Ban seperti dikutip AFP.

Sekjen PBB itu menuturkan bahwa Khatib akan menerima "tugas kritis dan banyak persyaratannya" setelah beberapa diplomat dan sejumlah tokoh penting lainnya di Timur Tengah menolak jabatan itu.

"Kekerasan itu harus dihentikan. Bantuan kemanusiaan harus mencapai mereka yang membutuhkan. Mereka yang bertanggungjawab atas kekerasan terhadap warga sipil akan dimintai pertanggungjawabannya. Pemecahan secara damai harus ditemukan," tambah Ban.

Khatib akan meninggalkan New York akhir pekan ini dan akan tiba di Tripoli awal pekan depan, kata Sekjen PBB.

Utusan itu akan disertai beberapa pejabat senior kemanusiaan PBB, penasehat politik PBB dan beberapa pakar dari Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.(*)

S008/S004

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011