Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Sumber Daya Air (Kadis SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal, mengatakan banjir yang terjadi di RW 03 dan 04 Cipinang Melayu karena intensitas hujan tinggi pada Senin siang hingga sore hari.
"Hujannya terlalu besar, hujannya tercatat 142 mili. Ini termasuk sangat-sangat lebat," kata Yusmada Faizal di Jakarta, Selasa.
Baca juga: DKI kemarin, banjir Cipinang Melayu hingga kebakaran gedung Basarnas
Yusmada mengatakan ketinggian Pos Pantau Sunter Hulu pada Senin pukul 12.00 WIB masih berstatus siaga empat atau normal, tapi pada pukul 16.00 WIB ketinggian naik menjadi siaga satu hingga pukul 19.00 WIB.
Hal itu membuat debit air tidak sepenuhnya tertampung di Waduk Tiu dan Waduk Pondok Ranggon. Dia juga membantah upaya pembuatan sodetan Kali Sunter ke Waduk Tiu dan Waduk Pondok Ranggon tak efektif kurangi banjir.
"Waduk itu kan punya kemampuan untuk menampung, ada efektivitasnya. Tapi kan kelebihan air terlalu banyak dia mengalir ke hilir," uefektivitasn
Baca juga: Enam mobil pompa sedot banjir di Cipinang Melayu
Yusmada menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pengerukan Waduk Tiu dan Waduk Pondok Ranggon untuk mengurangi debit air Kali Sunter agar tidak meluap ke permukiman.
"Waduk Tiu sudah diperdalam, Kalau Waduk Pondok Ranggon itu projeknya sampai tahun depan," tutur Yusmada.
Sebelumnya wilayah RW 03 dan 04 Cipinang Melayu terendam banjir hingga 80 sentimeter pada Senin kemarin setelah hujan deras mengguyur Jakarta. Banjir itu juga membuat sejumlah warga terpaksa mengungsi di tenda pengungsian yang berada di kolong Tol Becakayu.
Petugas gabungan dari Damkar Jakarta Timur, BPBD, dan kepolisian diterjunkan untuk menyedot air yang menggenang permukiman warga di Cipinang Mmenyed
Baca juga: Warga Cipinang Melayu mengungsi akibat banjir
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021