"Ada lima kendala akses permodalan bagi nelayan kecil," katanya dalam dialog `Kebangkitan Udang Nasional` yang digelar pada kegiatan `press tour` Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), di Jepara, Jumat malam.
Ia memaparkan kendala itu masih rendahnya kredibilitas nelayan usaha kecil dari sudut analisis perbankan.
Selain itu, kata dia, kendala lainnya adalah persyaratan administrasi/prosedur pengajuan usulan pembiayaan yang rumit serta birokratis, dan informasi yang kurang merata tentang layanan perbankan.
Sedangkan kendala terakhir adanya keterbatasan jangkauan pelayanan dari lembaga keuangan bank terhadap pemenuhan kebutuhan permodalan nelayan berskala kecil.
Ia mengatakan, sebenarnya terdapat banyak lembaga keuangan mikro (LKM) yang memberi pelayanan permodalan untuk segmen usaha seperti nelayan kecil.
Beragam jenis LKM tersebut adalah sebanyak 256 unit yang terdiri atas 6 bank perkreditan rakyat (BPR) pesisir, 113 Swamitra Minal, 25 Baitul Qirodl, dan 112 unit simpan pinjam.
"LKM telah melayani lebih dari 125 ribu nasabah dan bekerja sama dengan Bank Bukopin, Bank BRI, Bank Syariah Mandiri, BPD Maluku, BPD Papua, dan PT PNM untuk peningkatan kapasitas LKM," katanya.
Ia juga mengemukakan penyertaan dana bank untuk kinerja LKM telah mencapai lebih dari Rp22,7 miliar. (M040/M008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011