Protokol kesehatan tersebut juga berlaku untuk komite, pekerja dan awak media yang terlibat. Setelah dinyatakan layak, mereka akan mendapatkan ID card dan gelang untuk diskrining dan divalidasi.
Lokasi pemeriksaan berada di tiga titik pengecekan prokes yakni di area Bazaar Mandalika, area utara sirkuit, dan area Tanjung Aan, The Mandalika.
Pengelola juga menyediakan fasilitas kesehatan berupa tenda prokes yang menyediakan layanan swab antigen dan PCR, bekerja sama dengan RSUD Provinsi NTB, dan juga satu ruang isolasi, tujuh tenda medis, dua ruang mini klinik, dan enam unit ambulans.
Ruang isolasi berfungsi untuk melokalisir sementara pasien suspek COVID-19 di lokasi WSBK sebelum diserahterimakan ke Satgas yang bertanggung jawab.
Sementara tenda medis akan difungsikan sebagai akses cepat ke pasien, triase, stabilisasi, fasilitas untuk menangani cedera/penyakit ringan, serta transportasi. Tenda medis juga akan diisi oleh perawat, paramedik, dan dokter umum.
Sedangkan, penyediaan mini klinik akan menjadi tindakan lanjutan bagi pasien yang tidak mendapatkan fasilitas di tenda medis seperti infus maupun injeksi.
Mini klinik tersebut akan dilengkapi dokter spesialis, dokter umum, perawat, dan paramedik.
"Layanan dan prokes ini akan terus kami matangkan hingga betul-betul siap untuk dijalankan pada saat penyelenggaraan event," kata Ricky.
"Dengan layanan kesehatan dan prokes yang matang dan lengkap, kami yakinkan para penonton tidak perlu khawatir apabila mengalami kegawatdaruratan saat event WSBK Indonesia 2021 berlangsung."
Baca juga: Ketum IMI tegaskan Merah Putih tetap berkibar di ajang WSBK Mandalika
Baca juga: Kabaharkam pantau vaksinasi massal untuk kesiapan WSBK Mandalika
Baca juga: Korlantas Polri akan suplai tambahan kendaraan patroli pengawalan WSBK
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021