Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan mengatakan, potensi aset kripto di Indonesia masih terbuka lebar. Apalagi dengan perkembangan pasar uang digital ini yang juga terus menerus mengalami perkembangan.


"Potensinya akan terus tumbuh dan berkembang, seiring dengan perkembangan crypto market secara menyeluruh," kata Teguh Minggu (31/10/2021).


Teguh mengatakan, studi sebuah konsultan mengungkap, 11 persen masyarakat Indonesia akan terhubung dengan industri kripto. Studi itu tidak menjelaskan secara rinci potensi transaksinya, namun ia berharap jumlah masyarakat yang mengadopsi kripto melesat.


"Setidaknya menurut salah satu consultant yang namanya Onfo, setidaknya diperkirakan akan ada 11 persen masyarakat Indonesia yang akan menuju ke kripto industri," katanya.


"Tidak ada yang spesifik, tapi kita harap dengan kenaikan jumlah yang adopsi investasi kripto 3 kali lipat, maka jumlah dari volume juga kurang lebih segitu ya," terangnya.


Besarnya potensi aset kripto juga pernah disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga. Maka itu, pemerintah akan mengatur perdagangan aset kripto ini dengan menerbitkan bursa kripto.


"Negara melihat potensi besar dan value tinggi dari kripto, kami di Kemendag berencana membuat dan me-launching bursa untuk kripto," ungkap Jerry.


Jerry mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan validasi, verifikasi, menyusun prosedur administrasi dan teknis dari bursa ini. Paling cepat, bursa bakal di-launching di tahun 2021 ini.


"Kami dari pemerintah ingin atur dan meregulasi dengan lebih sistematis, integrated, dan komprehensif. Semua itu dilakukan dengan bursa yang akan di-launching dalam waktu dekat di sisa tahun ini," papar Jerry.


Jerry bilang potensi perdagangan aset kripto sangat besar. Dari data yang dikumpulkan pihaknya, sejak Januari sampai September tahun ini saja kapasitas transaksi aset kripto telah mencapai Rp 650 triliun. Per harinya, dia bilang rata-rata bisa Rp 2 triliun, bahkan menyentuh Rp 3 triliun.


Besarnya potensi ini juga dibuktikan dengan semakin ramainya pemain alias developer lokal yang meluncurkan produk aset kripto. Yang paling terbaru adalah token kripto IDM yang dirilis pada 28 Oktober 2021.


Adanya token ini diharapkan dapat membiayai sebuah proyek yang sudah disusun untuk dijalankan. Proyek yang saat ini tengah dikerjakan adalah membantu pemerintah dalam menciptakan ekosistem digital koperasi di Indonesia.


Terkait potensi token IDM ini, Teguh belum bisa berkomentar. Sebab, pihaknya belum tahu cara kerja dan masalah yang akan diselesaikan dari adanya token kripto IDM ini.


"Mungkin jika memang nanti sudah diketahui bagaimana cara kerjanya, kegunaan, problem apa yang akan diselesaikan, teknis dalam pengoperasionalan system dalam blockchain, baru kemudian kita bisa menjawab," jelasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021