Pada saat itu langsung pak presiden memerintahkan kepada saya supaya mereka dibangunkan satu training center, tempat pemusatan latihan yang semua mereka akan berkumpul di situJakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali, mengatakan telah menghubungi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) untuk pembangunan pemusatan latihan bagi para atlet disabilitas.
"Saya ketemu Menteri PUPR karena yang membangun itu kan harus menteri PUPR, bukan kami, semua fasilitas sarana olahraga fisik itu ada di Kementerian PUPR dan beliau sudah setuju, dan dianggarkan untuk anggaran 2022 ini," ujar Zainudin dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Senin.
Pembangunan pemusatan pelatihan bagi atlet disabilitas Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (NPC) itu merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo, yang disampaikan usai menyambut para atlet disabilitas yang kembali dari Paralimpiade Tokyo di Istana Bogor beberapa waktu lalu.
Baca juga: Pemerintah akan bangun pemusatan latihan untuk atlet disabilitas
"Pada saat itu langsung pak presiden memerintahkan kepada saya supaya mereka dibangunkan satu training center, tempat pemusatan latihan yang semua mereka akan berkumpul di situ," kata Zainudin.
Pemusatan latihan tersebut dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, termasuk dokter, ahli gizi dan psikolog. "Lengkap persis yang akan kami bangun di Cibubur untuk para atlet-atlet Olimpian atau Olimpiade kita, tapi ini tempatnya di Jawa Tengah," kata Menpora.
Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah menetapkan Cibubur, Jakarta, sebagai lokasi pembangunan pemusatan latihan bagi atlet non-disabilitas.
Sementara itu, Jawa Tengah dipilih sebagai tempat pembangunan pemusatan latihan bagi atlet disabilitas karena selama ini sebetulnya pelatihan para atlet NPC Indonesia telah dilakukan secara terpusat di Solo.
Baca juga: NPC Indonesia dorong pemda perhatikan pembinaan atlet disabilitas
"Yang selama ini mendampingi atlet-atlet kita yang dikoordinasikan oleh NPC yang di Solo itu adalah UNS, Universitas Sebelas Maret, dan bahkan saat berangkat ke Paralimpiade Tokyo itu ada beberapa dosen dari UNS yang mendampingi, baik itu sebagai pelatih, maupun sebagai tenaga pendamping dari kontingen Indonesia," ujar Menpora.
Keberadaan Rumah Sakit Dr. Soeharso Surakarta, menurut Zainudin, juga menjadi alasan pembangunan dilakukan di Jawa Tengah yang diharap dapat memudahkan penanganan dan pemulihan para atlet jika terjadi cedera.
Selain KemenPUPR, Menpora mengatakan Ketua NPC Indonesia Senny Marbun telah menyampaikan kesiapannya dalam membantu pembangunan pemusatan latihan tersebut.
Pembangunan tersebut juga sebagai upaya pemerintah yang tidak ingin membeda-bedakan fasilitas antara atlet disabilitas dan non-disabilitas.
"Jadi begitu besar perhatian bapak presiden, dan perhatian negara sehingga menempatkan atlet-atlet Paralimpiade kita atau Paragames kita di dalam Desain Besar Olahraga Nasional diberikan tempat yang setara dengan atlet-atlet Olimpiade atau Paraolimpian kita," kata Zainudin.
Baca juga: Pemerintah komitmen bangun pusat pelatihan untuk atlet disabilitas
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021