Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar menginstruksikan agar Fraksi PKB DPR RI mengawal alokasi 20 persen APBN untuk pendidikan benar-benar terealisasikan.

Hal itu, menurut dia, untuk memastikan bonus demografi di Indonesia bisa menjadi berkah bukan menjadi bencana.

“Alokasi 20 persen APBN untuk pendidikan salah satunya diperjuangkan anggota Fraksi PKB periode 1999-2004, Gus Yusuf Muhammad. Namun saat ini ternyata alokasi 20 persen APBN untuk pendidikan belum sepenuhnya untuk pendidikan, maka saya menginstruksikan agar Fraksi PKB bisa memastikan agar anggaran 20 persen untuk pendidikan benar-benar untuk fungsi pendidikan,” kata Muhaimin Iskandar di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Hal itu dikatakannya saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Santri dan Harlah Ke-22 Fraksi PKB DPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Baca juga: F-PKB DPR gunakan cara unik rayakan Hari Santri

Dia menjelaskan Gus Yus saat memperjuangkan alokasi 20 persen APBN untuk pendidikan ditentang banyak kalangan, misalnya ahli anggaran menilai tidak mungkin dengan keterbatasan APBN dan besarnya kebutuhan konsolidasi pascakrisis ekonomi ada anggaran 20 persen khusus untuk pendidikan.

Namun saat itu, menurut dia, Gus Yus bersikukuh untuk memperjuangkan ide tersebut karena menilai bahwa dalam masa transisi yang dibutuhkan adalah investasi di bidang pendidikan.

"Dan terbukti visi Gus Yus itu hari ini benar adanya, di mana lanskap dunia pendidikan kita sudah jauh lebih baik,” ujarnya.

Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan dalam kesempatan peringatan Harlah Ke-22 PKB itu disampaikan penghargaan bagi "lebah-lebah" parlemen yang menorehkan prestasi pada masa lalu.

Baca juga: Pimpinan DPR RI belum terima Surpres Calon Panglima TNI

Dia mengatakan Gus Yusuf Muhammad termasuk salah satu lebah parlemen yang masuk kategori penerima penghargaan bersama KH Cholil Bisri dan Prof Cecep Syarifuddin.

"KH Cholil Bisri dinilai mampu mewarnai kiprah FPKB dengan pendekatan-pendekatan fiqih dalam berbagai keputusan dan langkah politik. Sedangkan sebagai seorang akademisi Prof Cecep mampu memberikan pendekatan-pendekatan akademis," katanya.

Cucun mengatakan bersama Gus Yus, Kiai Cholil, dan Prof Cecep mampu memberikan warna atas peran FPKB dalam melaksanakan tugas-tugas keparlemenan di masa awal eksistensi PKB sebagai partai baru hasil reformasi.

Baca juga: Muhaimin pimpin pelantikan anggota DPR RI PAW

Saat ini, menurut dia, peran para pendahulu tersebut diteruskan para lebah parlemen, salah satu yang cukup monumental yang diukir para lebah parlemen saat ini adalah lahirnya UU Nomor 18/2019 tentang Pesantren.

Dia menilai UU Pesantren menjadi tonggak sejarah sebagai bentuk pengakuan negara akan peran penting pesantren dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Ke depan kami akan terus melakukan berbagai terobosan, demi menjaga keberpihakan kami kepada kepentingan masyarakat,” katanya.

Acara tersebut diisi dengan Dialog Kebangsaan bertajuk "Kemandirian dan Kesejahteraan Pesantren" dengan narasumber, antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah, Menteri Agama Yaqut Cholili Qoumas, dan Pengasuh Ponpes API Tegalrejo KH Yusuf Chudlori.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021