Jepara (ANTARA News) - Ekonom senior dan mantan Menko Perekonomian, Rizal Ramli bersikukuh maju sebagai calon presiden meskipun berstatus tersangka dalam kasus penghasutan aksi unjukrasa menuntut penurunan bahan bakar minyak (BBM) sepuluh bulan lalu.

"Saya akan tetap maju sebagai calon presiden, mengingat belum ada keputusan yang berkekuatan hukum tetap," ujar Rizal Ramli, usai menghadiri dialog remaja dan pelantikan Federasi Organisasi Paguyuban Pedagang Indoensia (FOPPI) Jawa Tengah di Jepara, Minggu.

Selain itu, proses keluarnya keputusan berkekuatan hukum tetap membutuhkan waktu hingga 1,5 tahun.

Rizal sendiri menilai tuduhan penghasutan unjuk rasa itu hanya upaya untuk menjegalnya mencalonkan diri sebagai capres dan sebagai tindakan kurang demokratis.

Capres usungan Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) ini bahkan berencana meminang Puan Maharani sebagai calon wakil presidennya.

"Puan Maharani memang figur yang cocok untuk menjadi cawapres mendampingi Pak Rizal," ujar Adhie M. Massardi selaku jurus bicara Rizal Ramli yang juga menyebutkan Puan sebagai penerus perjuangan Bung Karno.

Untuk menggali dukungan bagi pencapresannya, Rizal akan merangkul sejumlah partai, seperti Partai Bintang Reformasi dan Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia, Partai Kebangkitan Nahdlatul Ulama dan Partai Persatuan Pembangunan. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009