Indeks Hang Seng merosot 0,88 persen atau 222,92 poin menjadi menetap di 25.154,32 poin

Hong Kong (ANTARA) - Saham-saham Hong Kong berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin, terseret oleh saham sektor teknologi dan perawatan kesehatan, karena kerangka pengawasan terbaru China pada sektor teknologinya membuat takut raksasa internetnya.

Indikator utama Bursa Efek Hong Kong, Indeks Hang Seng (HSI) merosot 0,88 persen atau 222,92 poin menjadi menetap di 25.154,32 poin, sedangkan Indeks China Enterprises tergerus 0,70 persen atau 62,41 poin menjadi ditutup pada 8.899,32 poin.

Dikutip dari Reuters, Indeks Teknologi Hang Seng kehilangan 1,5 persen setelah regulator pasar China mengusulkan daftar panjang tanggung jawab yang katanya ingin dijunjung tinggi oleh platform internet negara itu.

Sub-indeks perawatan kesehatan juga anjlok 3,8 persen. Alibaba Health Information Technology Ltd dan Wuxi Biologics Inc masing-masing terjun 8,1 persen dan 5,8 persen, menjadikannya dua persentase penurunan teratas pada indeks Hang Seng.

Saham-saham consumer discretionary dan bahan pokok konsumen masing-masing berakhir turun lebih dari 1,0 persen, karena China memerangi wabah COVID-19 skala kecil terutama di utara, yang juga membebani PMI sektor jasa domestik pada Oktober.

Indeks Properti Daratan Hang Seng kehilangan 1,3 persen, karena skema pajak percontohan real estat yang direncanakan baru-baru ini mengurangi selera risiko di sektor ini.

Meskipun bank telah diminta oleh Beijing untuk menghindari pembatasan properti yang terlalu parah, Nomura mengatakan "ini masih penyesuaian, bukan pelonggaran langsung".

Indeks Keuangan Hang Seng naik tipis 0,3 persen, setelah bank-bank top China memperlihatkan laba kuartal ketiga melonjak lebih dari 10 persen karena kredit macet tetap stabil.

Baca juga: Saham China ditutup merosot, terpukul wabah COVID-19 baru-baru ini
Baca juga: IHSG ditutup turun dipimpin sektor teknologi dan keuangan
Baca juga: Saham Jepang terangkat kemenangan Kishida, fokus beralih ke janjinya

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021