Ananto Wicaksana , cucu Ki Ledjar Soebroto dalam keterangannya kepada koresponden Antara London, Jumat menyebutkan Wayang Williem van Oranje merupakan maha karya Ki Ledjar Soebroto yang secara khusus dipesan oleh Museum Nusantara.
Menurut Ananto Wicaksana, bagi bangsa Belanda, Pangeran William yang lahir di Castle Dillenburg , 24 April 1533, mendapat tempat istimewa di hati mereka.
Pangeran William yang dijuluki dan dikenal sebagai William dari Orange atau nama panggilan William Diam, dan di Belanda sering disebut sebagai Bapa Bangsa.
Disebutkan pada awalnya William menjadi gubernur untuk raja Spanyol namun kemudian inisiator menentang dan sekaligus pemimpin pemberontakan melawan penguasa dari Belanda- Spanyol, Raja Philip II.
Atas kebesaran jasa-jasanya itulah, rumah yang dulu menjadi kediamannya kini telah dipugar dan dijadikan sebuah museum yang diberi nama Princenhof Museum, ujar Nanang, demikian Ananto Wicaksana biasa disapa sang kakek.
Dikatakannya untuk menggelar Re-Opening museum yang memiliki sejarah besar itu, Ki Ledjar Soebroto secara khusus mementaskan Wayang Williem Van Oranje.
Selain pementasan wayang ciptaan Ki Ledjar Soebroto juga dipamerkan wayang ciptaan Ki Ledjar di Museum Nusantara yang terletak didalam satu kompleks Princenhof Museum.
Ki Ledjar membuat desain wayang atas sesuai dengan lukisan-lukisan wajah para tokoh yang terdapat pada cerita sejarah perjuangan William yang lukisannya sudah berumur ratusan tahun dan selama ini masih tersimpan didalam koleksi Prinsenhof Museum.
Selain membuat desain karakter para tokoh, Ki Ledjar juga mendesain beberapa wayang berupa artefak peninggalan sejarah yang berada di Kota Delft seperti Gereja atau disebut dengan Nieuwe Kerk tempat Pangeran Willem dan para raja Belanda dimakamkan.
Menurut Nanang, dibuatnya wayang yang mengisahkan perjuangan Pangeran William dalam bentuk wayang bertujuan sebagai wahana pendidikan anak-anak untuk memahami tentang sejarah Belanda.
Selain dalam bentuk wayang yang akan dipamerkan, juga disertai pemutaran film animasi Wayang William van Oranje yang dibuat Ananto Wicaksana sendiri. (ZG/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011