Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi I DPR RI (bidang Luar Negeri, Hankam, Informasi dan Komunikasi), Mahfudz Siddiq menilai, pernyataan-pernyataan maupun sikap Dubes RI di Swiss, Djoko Susilo tentang kisruh PSSI sudah keluar dari Tupoksi-nya.
"Sebagai duta besar (Dubes) dengan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) yang diembannya, maka pernyataan-pernyataan dan sikapnya itu (tentang kisruh PSSI) sudah melenceng keluar dari Tupoksinya sebagai Dubes," tandasnya kepada ANTARA, di Jakarta, Jumat dini hari.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini kemudian menilai, Djoko Susilo terkesan kuat sudah ikut masuk dalam pusaran konflik (PSSI) dengan menyampaikan penilaian-penilaian subyektif terhadap para pihak yang terlibat konflik.
"Sebagai Dubes, saudara Djoko bisa saja memfasilitasi untuk mendapatkan dokumen atau informasi dari kantor pusat FIFA (di Swiss), lalu dokumen atau info itu diserahkan ke para pihak yang berkepentingan. Jangan `lebih` dari itu," tegasnya.
Menlu Harus Tegur
Karena itu, Mahfud Siddiq mendesak pihak Menteri Luar Negeri (Menlu) menegur Dubes tersebut atas posisi dan sikapnya yang tidak profesional.
"Tugas Dubes adalah mewakili kepentingan Negara di luar negeri dengan menggunakan jalur diplomasi," ujarnya.
Baginya, apa yang dipertontonkan Djoko Susilo benar-benar sudah melenceng (dari Tupoksi).
"Sebagai Ketua Komis I DPR RI, saya tidak punya kepentingan terhadap kisruh di tubuh PSSI. Tapi saya wajib mengingatkan Dubes untuk tetap profesional jalankan tugasnya," tegas Mahfuds Siddiq lagi. (M036/M014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011