Dipelopori Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC), cetak biru yang dibuat industri kesehatan ini digunakan sebagai dokumen panduan untuk para pemangku kepentingan dalam memberikan pengalaman perjalanan kesehatan terbaik yang diberikan Malaysia pada 2025.
"Saatnya telah tiba untuk mengalihkan fokus yang lebih besar pada kesehatan masyarakat, selain dari COVID-19, dan bergerak maju untuk mendukung tulang punggung ekonomi Malaysia," kata Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin, dalam peluncuran Malaysia Healthcare Travel Industry Blueprint secara daring, Senin.
Baca juga: Tiga destinasi wisata untuk perjalanan "mindfulness"
Khairy mengatakan cetak biru yang diluncurkan hari ini bertujuan membuat Malaysia jadi tujuan wisata terdepan dan menyediakan panduan untuk industri perawatan kesehatan.
Cetak biru ini bertujuan untuk meningkatkan ekosistem perjalanan perawatan kesehatan yang ada saat ini, memperkuat merek Malaysia Healthcare, dan memperluas pengenalan perawatan kesehatan yang ditawarkan oleh Malaysia kepada pasar yang disasar.
Strategi dari cetak biru ini meliputi peningkatan kualitas perawatan medis, digitalisasi perjalanan pasien, melanjutkan upaya untuk menjadi destinasi terdepan di dunia yang menyediakan penawaran medis terjangkau bagi wisatawan medis, mengangkat penawaran yang diberikan oleh Malaysia dengan menunjukkan keramahan sebagai destinasi kesehatan dan rekreasi yang aman dan terpercaya.
Khairy menuturkan, untuk setiap rencana dan aspirasi yang telah dipaparkan hari ini, semua orang harus ingat bahwa tujuan akhirnya adalah untuk membangun masa depan yang berkelanjutan bagi sistem perawatan kesehatan.
"Seperti sebuah upaya kolektif yang saat ini sedang berlangsung dengan mengubah Malaysia ke fase endemi, tentu saja semua industri juga perlu melaksanakan cetak biru ini dengan keunggulan yang mereka miliki," katanya.
Dia menyarankan adanya kolaborasi perawatan kesehatan lintas batas yang lebih baik dan mendorong negara-negara untuk bekerja sama secara lebih efisien agar dapat memberikan layanan kesehatan berkelanjutan secara global.
Sebagai lembaga pemerintahan yang mendapat kepercayaan untuk melanjutkan pengembangan industri perjalanan perawatan kesehatan, MHTC berharap dapat mendorong kerja sama yang lebih kuat antara publik dan swasta, hal ini telah menjadi faktor keberhasilan MHTC di balik pertumbuhan Malaysia Healthcare. Seiring dengan investasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam industri ini, MHTC bermitra dengan para pemain utama dari sektor swasta seperti perawatan kesehatan, kebugaran, perhotelan, pariwisata hingga transportasi.
Malaysia Healthcare Travel Industry Blueprint 2021-2025 adalah panduan pemulihan industri kesehatan yang sedang bertransisi ke endemisitas, hal ini dapat dilihat dari kerja sama antara institusi-institusi publik dan swasta yang telah membuktikan adanya dukungan yang diberikan dalam pertumbuhan Malaysia Healthcare sejauh ini.
Keberhasilan yang terus-menerus dilakukan oleh Malaysia Healthcare akan terbukti melalui pemberdayaan para pelaku industri yang menjalankannya dan selaras dengan cetak biru, di mana mereka akan menjadi yang terdepan dengan keunggulan peran yang mereka miliki masing-masing.
Pelaksanaan Malaysia Healthcare Travel Industry Blueprint 2021-2025 di bagi dalam dua fase utama, di mana pengalaman perjalanan perawatan kesehatan akan menjadi fokus utama.
Fase Pemulihan berlangsung pada 2021-2022 untuk memperkuat pengetahuan terhadap penawaran-penawaran berkualitas kelas dunia yang dimiliki oleh Malaysia Healthcare dan meningkatkan pengalaman pasien melalui upaya digitalisasi.
Sementara fase Rebuild pada 2023-2025 adalah fase di mana para pelaku industri dapat bekerja sama secara kolektif untuk memperkuat pengetahuan mengenai penawaran-penawaran khusus yang dimiliki oleh Malaysia Healthcare, seperti Fertility Hub of Asia, Cardiology Hub of Asia, dan Cancer Care Centre of Excellence.
MHTC juga membuat Flagship Medical Tourism Hospital Programme untuk lebih memperkuat posisi Malaysia sebagai destinasi perawatan kesehatan terdepan, serta mengembangkan Malaysia sebagai destinasi untuk kehidupan di masa pensiun.
Baca juga: Luhut dorong pembentukan IHTB kembangkan wisata kesehatan Indonesia
Baca juga: Wisata Kota Tua dibuka sementara hanya untuk warga yang berolah raga
Baca juga: Menparekraf akan kembangkan RI sebagai tujuan wisata kesehatan-herbal
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021