Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan menguat pada perdagangan Senin pagi, karena sentimen risiko meningkat setelah data menunjukkan ekspor negara itu menandai pertumbuhan dua digit delapan bulan berturut-turut pada Oktober.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) terangkat 13,34 poin atau 0,45 persen menjadi diperdagangkan di 2.984.02 poin, pada pukul 02.37 GMT.

Di antara saham-saham perusahaan yang bergantung pada ekspor, raksasa teknologi Samsung Electronics bertambah 1,0 persen dan rekannya SK Hynix melonjak 3,40 persen, sementara LG Chem turun 0,96 persen dan Naver naik 0,25 persen.

Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 243,8 miliar won di papan utama.

Ekspor Korea Selatan melonjak 24 persen pada Oktober dari tahun sebelumnya, didorong oleh pemulihan pasca-lockdown di pasar-pasar utama, yang mendorong permintaan untuk chip dan produk petrokimia Korea.

Investor juga mengambil isyarat dari kenaikan di Wall Street. Saham-saham AS menutup hari perdagangan terakhir Oktober dengan kenaikan moderat pada Jumat (29/10) karena kenaikan Microsoft membantu mengimbangi penurunan di Amazon dan Apple setelah laba kuartalan mengecewakan dari pengecer daring dan pembuat iPhone.

Won dikutip pada 1,176,7 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,69 persen lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 1,168,6.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.176,9 per dolar, turun 0,2 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya tercatat pada 1.177,3.

KOSPI telah naik 3,85 persen sepanjang tahun ini, tetapi kehilangan 5,0 persen dalam 30 sesi perdagangan sebelumnya.

Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid naik 1,0 basis poin menjadi 2,112 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan acuan turun 7,3 basis poin menjadi 2,510 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021