"IFW prihatin dengan `statement` PSSI yang menyatakan tidak mempercayai keterangan Dubes RI untuk Swiss. Bagaimana mungkin seorang dubes yang adalah wakil pemerintah dianggap tidak memberikan keterangan yang benar," kata Max dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Max yang juga anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat menegaskan bahwa jika Joko Susilo memang berbohong, Komisi I DPR juga akan meminta penjelasan yang sebenarnya.
IFW menggelar jumpa pers untuk menjelaskan rencana mengadakan seminar bertema "Menuju Kongres PSSI Yang Berbudaya, Mencari Solusi, Bukan Yang Lain" di Wisma ANTARA, Jakarta pada 16 Maret 2011.
Sementara itu Ketua IFW Sumaryoto mengatakan, ia ingin mempertemukan pihak-pihak yang terkait untuk mencari solusi terbaik, yaitu Menpora sebagai wakil pemerintah, PSSI, KONI, Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) dan Forum Pemilik Suara Sah PSSI (FPSSP).
"Dalam kemelut ini, ada berbagai pihak yang terkait. Banyak lembaga yang ingin menyelenggarakan kongres. Kongres nanti sebenarnya kongres biasa, tapi kondisinya yang luar biasa," kata Sumaryoto.
"Kita harus tunduk kepada keputusan FIFA, apakah akan menunjuk PSSI atau pihak lain. IFW hanya sebagai pengawas," katanya menambahkan.
Sebagai sebuah lembaga independen, IFW juga akan mengirim utusan untuk menemui pejabat FIFA di Swiss dan menjelaskan bahwa FIFA juga ikut bertanggung jawab atas perkembangan sepak bola di Indonesia.
Dua pengurus IFW tersebut adalah Mitra Alamsyah dan Adhi Wargono.
Ketika ditanya pihak mana yang sebenarnya paling berhak menyelenggarakan kongres untuk memilih ketua umum PSSI yang baru, Sumaryoto yang juga anggota Komisi I DPR RI asal Partai Demokrasi Perjuangan itu menegaskan bahwa PSSI adalah pihak yang paling berhak untuk menyelenggarkan kongres yang diminta oleh FIFA.
"Yang paling berhak adalah PSSI. Tapi nanti akan tergantung kepada FIFA pihak mana yang akan ditunjuk. Kalau FIFA memang menunjuk PSSI, semua harus menghargainya," katanya.
"Tapi kalau FIFA memberikan mandat kepada IFW untuk memyelenggarakan kongres, kita siap dan punya sarana untuk itu. Tapi kami tetap akan berpegang pada hasil kesepakatan yang dihasilkan dalam seminar pada 16 Maret nanti," katanya menambahkan.(*)
(A032/A035)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011