Sanksi-sanksi, yang diterapkan Rabu, juga menargetkan Libya Africa Investment Portfolio dan Libyan Foreign Bank, kata kementerian tersebut, menambahkan: "Langkah-langkah pemblokiran aset senilai miliaran" tanpa menentukan mata uangnya.
Menteri Ekonomi Rainer Bruederle berkata: "Langkah-langkah yang diambil kemarin adalah jelas reaksi terhadap perkembangan di Libya."
"Penindasan brutal pada gerakan kemerdekaan Libya tidak bisa lagi dibiayai oleh aset yang dimiliki di bank Jerman."
"Pemerintah federal Jerman mengirimkan sinyal yang jelas dengan langkah ini bahwa pihaknya dengan kuat di sisi mereka di Libya yang menuntut kebebasan, demokrasi dan supremasi hukum," tambah Bruederle.
Pada Selasa, 27 negara Uni Eropa memutuskan untuk memberlakukan sanksi baru yang keras pada rezim orang kuat Libya Moamer Kadhafi, terutama pada LIA, kendaraan investasi luar negeri untuk pendapatan minyak Tripoli.
Didirikan pada 2006, LIA memiliki kepemilikan signifikan di bank Italia, UniCredit, kelompok perusahaan pertahanan dan aeronautika
Italia, Finmeccanica, Juventus Football Club dan Pearson, penerbit dari Financial Times, yang dengan sendirinya dibekukan kepemilikannya minggu lalu.
Langkah Jerman muncul menjelang periode 48-jam yang membingungkan dari diplomasi Eropa karena negara-negara itu mempertimbangkan bagaimana menangani kerusuhan yang berlanjut di Libya.
Para menteri luar negeri dan pemimpin ditetapkan untuk bertemu selama beberapa hari berturut-turut untuk pembicaraan yang akan membentuk prospek intervensi militer melalui zona larangan terbang, serta bantuan kemanusiaan dan penyangga ekonomi.
(Uu.A026/B012)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011