"Tentu saja, produksi turun drastis, atau hanya setengah uta per hari, turun dari 1,6 juta per hari," Ghanem, pemimpin dan CEO perusahaan milik negara itu, mengatakan pada sebuah konferensi pers, seperti dilaporkan AFP.
Pemberontakan yang sudah berlangsung lebih dari tiga minggu di Libya telah meninggalkan ladang-ladang minyak penting di timur di tangan para pemberontak.
Pertempuran berat di medan perang bagian pusat dari pantai Mediterania telah meninggalkan serangkaian saluran pipa minyak utama dan instalasi dalam kobaran api. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011