Dari data terakhir dikeluarkan pihak terkait diketahui dalam satu bulan terakhir telah 12 orang warga Padang jadi "suspect"flu burung, karena itu penetapan siaga mendesak diberlakukan, kata Direktur Eksekutif JJSB Indonesia, John Nedy Kambang di Padang, Rabu.
Karena itu, JJSB mendesak Pemko untuk menyatakan Kota Padang siaga flu burung, tambahnya.
Menurut dia, Pemko Padang harus segera mengambil tindakan segera dalam mengatasi serangan penyakit tersebut yang salah satu upaya kongkrit menyatakan siaga flu burung.
Desakan ini diperlukan karena hingga saat ini, Pemko masih menyatakan Kota Padang bebas dari flu burung, katanya.
Selain itu, sudah ribuan ekor ayam milik warga dilaporkan mati mendadak sejak awal tahun, tapi Walikota Padang justru masih menyatakan flu burung tidak ada di daerah ini, tambahnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan catatan Dinas Peternakan Sumbar, diketahui sedikitnya 2.400 unggas yang tersebar di tujuh kabupaten/kota yang positif terkena flu burung sejak Januari hingga Maret 2011.
Data terbaru dilaporkan ribuan ayam mati mendadak dan dinyatakan positif karena flu burung pada 15 titik atau kelurahan di 11 kecamatan Padang, satu titik di Kota Pariaman, dan satu titik di Kabupaten Padang Pariaman.
Di kota Padang, tambahnya, telah lima kecamatan yang diduga terkontaminasi flu burung sejak akhir Februari 2011 yakni Kecamatan Padang Selatan, Padang Utara, Kuranji, Koto Tangah dan Lubuk Begalung.
Lalu telah lima kecamatan yang masih suspect flu burung, yaitu Pauh, Nanggalo, Padang Timur, Padang Barat, Bungus dan Lubuk Kilangan.
Dengan kondisi itu, maka sudah seharusnya didesak Pemko menyatakan Padang siaga flu burung, supaya warga lebih waspada dan pemerintah dapat mengganti kerugian dari pemusnahan ayam warga terkait antisipasi flu burung. (H014/M027/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011