Dumai (ANTARA News) - Warga Kota Dumai Provinsi Riau terpaksa begadang untuk mendapatkan bahan bakar premium dan berjejer rapi di sejumlah SPBU menunggu giliran.
"Kalau menunggu besok kita kuatir antrian panjang lagi seperti Selasa dan Rabu siang. Ya, biarlah sedikit lembur asalkan dapat premium," kata seorang pengendara sepeda motor warga Dumai, Bambang, saat mengantre di SPBU COCO (Company Owned Company Operated) milik PT Pertamina di Dumai, Rabu sekitar pukul 23.00 WIB.
Dion, warga Dumai lainnya yang juga antre di SBPU COCO, menuturkan, kerelaan antre di SPBU karena dirinya merasa tidak sanggup untuk membeli pertamax yang harganya jauh lebih mahal.
"Kalau dihitung-hitung, dari pada beli pertamax untuk motor ini, lebih baik `ngasih` makan anak istri saya di rumah," ungkap dia.
Kesehariannya, pria tiga anak ini mengaku hanya bekerja sebagai tukang parkir di Jalan Ombak, Kota Dumai.
"Gaji saya paling besar cuma Rp20 ribu sampai Rp30 ribu sehari. Kalau harus lagi beli pertamax yang harganya `selangit`, terus anak istri saya mau makan apa. Biarlah begadang sedikit untuk mengirit pengeluaran," kata dia.
Pantauan ANTARA, SPBU COCO satu-satunya yang berada di Jalan Putri Tujuh, Kota Duma, mulai disesaki para pengendara sepeda motor dan mobil sejak Selasa (8/3).
Panjangnya antrean kendaraan di SPBU milik PT Pertamina itu terjadi akibat BBM terutama jenis premium yang mulai dirasa langka.
Kelangkaan premium itu ditandai dengan banyaknya SPBU swasta di Dumai yang tidak mendapatkan jatah bembagian rutin BBM bersubsidi dari perusahaan berbadan usaha milik negara itu, sehingga memaksa para pengusaha untuk menutup SPBU dan tidak menerima pelanggan.
Kondisi tersebut kemudian dengan cepat diatasi oleh PT Pertamina RU II Dumai dengan meminta bantuan pasokan BBM dari luar daerah seperti Balongan Jawa Barat dan Sumatera Utara yang dikirim dengan manggunakan trasportasi laut jenis tanker. (FZR/M027/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011