Dimulainya kembali perjalanan bebas karantina dari Selandia Baru ke Australia adalah babak baru berikutnya dalam proses yang kita jalani menuju pemulihan

Melbourne (ANTARA) - Perjalanan bebas karantina dari Selandia Baru ke Australia akan kembali diizinkan mulai Senin (1/11), kata Menteri Pariwisata Australia Dan Tehan, Minggu.

"Dimulainya kembali perjalanan bebas karantina dari Selandia Baru ke Australia adalah babak baru berikutnya dalam proses yang kita jalani menuju pemulihan," kata Tehan melalui pernyataan.

Perjalanan tanpa karantina itu kembali diizinkan pada saat Australia mempersiapkan diri untuk membuka lagi sebagian perbatasan internasionalnya untuk pertama kalinya sejak Maret 2020.

Namun untuk saat ini, hanya para wisatawan dari negara tetangga, Selandia Baru, yang akan diperbolehkan masuk ke Australia. Itu pun kalau mereka sudah divaksin COVID-19.

Baca juga: "Lockdown" dicabut, warga Melbourne nikmati akhir pekan

Warga negara serta penduduk tetap Australia yang bermukim di New South Wales, Victoria, dan Ibu Kota Canberra mulai Senin akan dibebaskan bepergian keluar negeri tanpa harus mengantongi izin pengecualian ataupun menjalani karantina ketika kembali ke tanah air.

Australia menutup perbatasannya sejak pandemi mulai muncul.

Selama masa penutupan perbatasan, hanya sejumlah kecil warga negara serta penduduk tetap Australia yang diizinkan kembali ke tanah air.

Dan sesampainya di Australia, mereka diharuskan menjalani karantina selama 14 hari di hotel atas biaya pribadi.

Baca juga: Melbourne longgarkan "lockdown" COVID-19 terlama di dunia

Pada saat ini, lebih dari 80 persen warga berusia 16 tahun ke atas yang bermukim di New South Wales, Victoria, dan Canberra sudah divaksin.

Persentase itu merupakan ambang batas yang diperlukan untuk dicapai sebelum perjalanan internasional dibuka kembali.

Dengan pelonggaran perjalanan tersebut, sekitar 14 juta warga Australia bisa bebas keluar-masuk negara itu kalau mereka sudah menjalani vaksinasi.

Maskapai-maskapai penerbangan serta agen perjalanan wisata telah melaporkan permintaan yang meroket pada layanan mereka.

Namun, hanya 23 persen warga Australia yang merasa percaya diri untuk membuat rencana perjalanan tahun depan, menurut jajak pendapat yang diselenggarakan oleh kelompok pembela hak konsumen, Choice, pekan lalu.

Baca juga: Melbourne siap keluar dari "lockdown" COVID terlama di dunia

Pada Minggu, Australia mencatat lebih dari 1.200 kasus virus corona di seluruh negeri.

Dari jumlah tersebut, 1.036 kasus di antaranya muncul di Victoria dan 177 kasus di New South Wales. Jumlah orang yang meninggal karena COVID-19 tercatat 13 jiwa.

Dengan hanya sedikit di atas 170.000 kasus serta 1.735 kematian, catatan COVID-19 Australia masih jauh lebih ringan dibandingkan banyak negara lainnya kendati wabah virus corona jenis Delta telah membuat Sydney dan Melbourne dikenai karantina wilayah (lockdown) selama berbulan-bulan.

Hingga kini, sebesar 77 persen penduduk Australia sudah mendapatkan dosis penuh vaksin COVID-19 dan lebih dari 88 persen baru mendapatkan dosis pertama.

Sumber: Reuters

Baca juga: Menlu: Warga Australia dapat bepergian ke luar negeri
Baca juga: Warga Australia yang sudah divaksin boleh ke luar negeri lagi

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021