...hilang habitat ini memaksa fauna bermigrasi untuk kemudian membuat kontak dengan binatang atau manusia lain yang lalu berbagi kuman

Harus disikapi serius

Intinya, perubahan iklim secara tak langsung menyebabkan konflik. PBB menyebut skenario ini bakal kian nyata pada masa mendatang.

Berdasarkan sejumlah penelitian dan pemodelan mengenai dunia di masa depan, jika keadaan ini dibiarkan, maka perubahan kondisi iklim bisa menaikkan risiko keamanan, termasuk kemungkinan semakin banyaknya konflik.

Untuk itulah, rekomendasi PBB dan komunitas ilmiah menyebutkan dunia harus berusaha keras menjaga kenaikan 1,5 derajat Clecius.

Masalahnya, sampai menjelang hari kedua Pertemuan G20 di Roma ini, ternyata banyak perbedaan yang harus dijembatani menyangkut cara dunia menghadapi tren kian panasnya Bumi.

Pada hari pertama pertemuan ini memang fokus membahas kesehatan dan ekonomi, namun pada hari kedua ini masalah iklim dan lingkungan menjadi subjek pembicaraan.

Namun berdasarkan laporan Reuters, rancangan komunike G20 di Roma sepertinya tak akan tegas mengatakan bagaimana seharusnya dunia harus mengatasi perubahan iklim dan menjaga ambang batas kenaikan 1,5 derajat Celcius seperti sudah ditetapkan PBB.

Apalagi ada perbedaan komitmen antara polutan terbesar dunia, China, yang membidik nol emisi pada 2060, padahal PBB menginginkan target itu sebelum 2050. Polutan-polutan besar lainnya seperti India dan Rusia malah tak mau terpaku pada tenggat 2050.

Oleh karena itu, G20 kemungkinan tak bisa berbuat lebih banyak dalam memenuhi janji "berbuat sekeras mungkin", termasuk dalam hal tidak membangun pembangkit listrik tenaga uap yang baru sampai 2030-an dan dalam soal menjanjikan penghapusan subsidi bahan bahar fosil.

Situasi ini diperumit oleh keengganan sejumlah negara berkembang dalam berkomitmen menekan tingkat emisi, kecuali negara-negara kaya memenuhi janji 12 tahun lalu dalam memberikan 100 miliar dolar AS per tahun mulai 2020 guna membantu negara-negara berkembang mengatasi dampak pemanasan global. Janji ini masih belum ditepati.

Untuk itu komunike Pertemuan G20 diyakini tak akan sekuat yang direkomendasikan pakar dan PBB. Namun, dunia sudah bersepakat bahwa perubahan iklim harus disikapi dengan serius sekali.

Baca juga: Presiden Jokowi akan terima presidensi G20
Baca juga: Mentan tekankan pentingnya penguatan pangan hadapi perubahan iklim
Baca juga: Indonesia akan mempertegas komitmen kurangi emisi di konferensi iklim

 

Copyright © ANTARA 2021