Ambon (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) Ambon menyerap uang kertas lusuh yang beredar di masyarakat dengan membuka kas keliling di sejumlah pasar tradisional.
Hubungan Masyarakat (Humas) BI Ambon, Edy Kristianto, pada Rabu mengatakan bahwa kegiatan kas keliling dilakukan dengan menyediakan uang layak edar senilai Rp30 juta, terdiri atas pecahan Rp5.000 dan Rp2.000 masing-masing Rp10 juta, pecahan Rp1.000 kertas dan logam masing-masing Rp5 juta dan Rp3 juta dan pecahan Rp500 sebanyak Rp2 juta.
"Kegiatan kas keliling bertujuan menyediakan uang layak edar di masyarakat dengan cara mendatangi temat-tempat yang merupakan pusat keramaian atau terjadi transaksi jual beli," kata Edy Kristianto.
Dia mengatakan, pasar tradisional yang didatangi, antara lain pasar Tagalaya di Desa Batugantung dan pusat keramaian di Kelurahan Benteng dan Waihaong.
Pada Selasa (8/2), petugas BI Ambon juga membuka kas keliling di Jalan A.Y. Patty dan Sam Ratulangi. Sedangan pada hari Kamis (10/2) mereka akan ke pasar tradisional Gotong Royong, Mardika dan Nusaniwe.
Menurut dia, stok uang yang disediakan untuk penukaran pada tiga hari itu masing-masing Rp30 juta dan direncanakan penukaran di kas keliling dalam kota akan berlangsung selama empat hari.
"Hari ke-empat (Jumat, 11/2), juga akan dilakukan kas keliling di pameran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang akan dibuka oleh Menteri Negara Koperasi dan UKM, Syarifusin Hasan," katanya.
Dia menjelaskan, awal tahun ini pihaknya telah menyerap sebanyak Rp118,15 miliar uang lusuh, masing-masing Januari sebanyak Rp68,54 miliar dan Februari Rp49,61 miliar. Uang tersebut kini telah dimusnahkan.
"Rencananya pekan depan kami akan ke Namlea untuk penukaran kas keliling. Stok uang yang akan dibawa sebanyak Rp600 juta," katanya menambahkan.
(T.KR-RMY/A027)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011