Jakarta (ANTARA News) - Ranking daya saing pariwisata Indonesia berdasarkan World Economic Forum (WEF) naik 11 peringkat dari 81 pada tahun lalu menjadi peringkat 70 dari 139 negara di dunia.

"Peringkat daya saing pariwisata Indonesia pada 2010 berdasarkan laporan WEF menempati urutan ke-70 dari 139," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, I Gde Pitana Brahmananda, di Jakarta, Rabu.

Pitana yang saat ini tengah mengikuti Global Tourism Forum di Andorra, sebuah negara kota di tengah Eropa Barat atau sekitar 200 km di utara Barcelona mengatakan, kenaikan peringkat itu menjadi suatu hal yang membanggakan bagi dunia pariwisata RI.

Menurut dia, terjadi kenaikan yang cukup signifikan bagi rangking daya saing pariwisata Indonesia. "Terjadi loncatan 11 anak tangga, dari urutan ke-81 pada tahun sebelumnya menjadi 70 tahun ini," kata Pitana.

Bahkan, ia menambahkan, peringkat daya saing pariwisata RI itu masih jauh lebih tinggi ketimbang Human Development Index (HDI) RI.

"HDI Indonesia ada di urutan 95 dari 139 negara, ini berarti peringkat pariwisata kita jauh lebih bagus," katanya.

Namun, pihaknya secara khusus telah mengusulkan agar WEF merevisi sistem dan indikator daya saing pariwisata yang digunakan untuk memeringkat indeks daya saing pariwisata negara-negara di dunia selama ini.

Pada beberapa tahun terakhir, WEF melakukan penelitian tentang daya saing pariwisata kepada 139 negara di dunia.

Menurut Pitana, dari hasil penelitian itu ada beberapa indikator yang tidak fair melalui cara membandingkan negara satu dengan negara lainnya.

Selain itu, sulit untuk membandingkan kebijakan satu negara dengan negara lain karena memiliki regulasi yang berbeda.

Pihaknya juga mengusulkan agar penilaian daya saing pariwisata dilakukan bukan dengan cara membandingkan antar-negara.

Pada forum yang sama, WEF sendiri mengakui memiliki kelemahan dalam hal sistem dan indikator penilaiannya dalam menetapkan peringkat daya saing pariwisata.

Oleh karena itu, WEF berjanji akan merevisi sistem dan kriteria peringkat daya saing tersebut.

(H016/B008/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011