intervensi pencegahan dan penurunan kasus kekerdilan dengan memperkuat kegiatan posyandu di tengah masyarakat
Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, terus mengintensifkan penguatan posyandu untuk mendukung program pencegahan kekerdilan atau stunting.
"Pemkab melakukan intervensi pencegahan dan penurunan kasus kekerdilan dengan memperkuat kegiatan posyandu di tengah masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono di Purbalingga, Sabtu.
Dia menjelaskan hingga saat ini pihaknya masih terus memperkuat program untuk pemenuhan kecukupan gizi sejak ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, imunisasi dasar yang lengkap, pola hidup bersih dan sehat serta menjaga kebersihan lingkungan.
Baca juga: Dinkes: Kasus aktif COVID-19 di Purbalingga tinggal 13 orang
"Tujuannya untuk mendukung upaya pencegahan dan penurunan kasus kekerdilan. Pemkab Purbalingga terus menggerakkan posyandu-posyandu yang ada dengan protokol kesehatan yang sangat ketat," katanya.
Dia mengatakan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat melalui posyandu mengenai pentingnya mencegah kekerdilan terus digencarkan meskipun di tengah pandemi COVID-19.
"Harapan kami agar warga tetep memaksimalkan pemanfaatan posyandu dengan catatan harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk perlindungan bersama mengingat saat ini masih dalam pandemi COVID-19," katanya.
Baca juga: Bupati Purbalingga pastikan Bandara JB Soedirman masih beroperasi
Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman, dr. Yudhi Wibowo, M.PH mengingatkan pentingnya memperkuat peran posyandu guna mendukung program pencegahan kekerdilan atau stunting.
"Giatkan upaya preventif dengan memaksimalkan peran posyandu dalam deteksi dini tumbuh kembang anak," katanya.
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman tersebut mengatakan posyandu dapat menjadi wahana pertama dan utama untuk meningkatkan edukasi pencegahan kekerdilan.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Purbalingga nihil dua hari terakhir
"Posyandu bisa menjadi sarana yang tepat untuk menyukseskan program pencegahan stunting dengan mengintensifkan pendekatan kepada masyarakat," katanya.
Dia menambahkan, pemerintah daerah juga perlu meningkatkan sosialisasi mengenai pentingnya memberikan anak gizi seimbang.
Baca juga: BKKBN merevitalisasi posyandu untuk mempercepat penurunan stunting
"Khususnya anak-anak pada usia emas, perlu diberikan nutrisi yang baik sesuai dengan yang dibutuhkan pada masa pertumbuhan," katanya.
Menurutnya dengan sosialisasi dan edukasi yang masif serta dengan optimalisasi peran posyandu maka diharapkan akan dapat mencegah dan mengatasi permasalahan kekerdilan.
Baca juga: BKKBN: Posyandu punya fungsi strategis turunkan angka stunting
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021