Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera menggelar prakualifikasi tender proyek "mass rapid transit" (MRT), menyusul selesainya desain dasar proyek berbasis rel di Jakarta itu.
"Satu atau dua bulan ke depan, prakualifikasi sudah bisa dilakukan dan tender seluruhnya tuntas tahun ini, sehingga konstruksi bisa dimulai 2012 dan 2016 bisa operasi. Jadi, MRT bukan mimpi bagi Jakarta," kata Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Wibowo usai membuka seminar "Rencana Pembangunan MRT Jakarta" di Jakarta, Selasa.
MRT, kata Fauzi, pada tahap awal akan terbangun jalur MRT Utara-Selatan, Lebakbulus-Hotel Indonesia senpanjang 15,5 kilometer dengan rincian 10,5 kilometer di permukaan tanah dan lima kilometer di bawah tanah.
Sebanyak enam stasiun bawah tanah pun juga akan dibangun di sepanjang rute tersebut, yakni di Masjid Al Azhar, Istora Senayan (Ratu Plaza), Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, Bundaran Hotel Indonesia, dan tujuh stasiun "elevated", yakni di Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, H Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangaraja.
"Pada awal pengoperasian, bisa mengangkut penumpang 212 ribu per hari dan bisa ditingkatkan menjadi 960 ribu penumpang per har. Untuk rute itu bisa ditempuh 30 menit dan tiketnya terintegrasi dengan moda tranportasi lainnya," paparnya.
Jarak antar kereta pada tahap awal diproyeksikan setiap lima menit, lalu bisa ditingkatkan menjadi setiap tiga menit.
Untuk rute ini diperlukan dana hingga 144,322 miliar yen atau sekitar Rp15 triliun dengan rincian dana porsi pinjaman sebesar 120,017 miliar yen atau hanya sebesar 0,2 persen dan pembangunannya diambil dari APBN dan APBD sebesar 24,305 miliar yen.
"Seluruh total pekerjaan proyek MRT ini sudah disepakati yakni sebesar 30 persen menggunakan produk Jepang dan sisanya lokal," tuturnya, mengungkapkan.
Kepala Bappeda DKI Jakarta, Sarwo Handayani dalam rilis menyebutkan, tender konstruksi untuk MRT Jakarta tahap pertama akan dilakukan pada Juni -Juli 2011.
"Proses prakualifikasinya dapat dilakukan secepatnya, sehingga tender konstruksi bisa di pertengahan tahun ini," ujar Sarwo.
Terkait dengan proses lelang konstruksi tersebut, Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tribudi Rahardjo menambahkan, lelang tersebut terdiri dari beberapa jenis pekerjaan antara lain, pekerjaan sipil untuk jalur dan stasiun layang.
Kemudian, pekerjaan sipil jalur dan stasiun bawah tanah, pekerjaan sipil pembangunan depot, mekanik kelistrikan dan rolling stock (kereta).
Tri juga menegaskan, ada beberapa target yang harus dicapai dulu demi kelancaran pembangunan MRT Jakarta antara lain, pembebasan lahan baik untuk depot MRT Jakarta di Lebak Bulus dan sepanjang koridor Lebak Bulus - Bundaran HI.
"Dukungan dan komitmen penuh Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI atas pembiayaan proyek serta prosedur juga menjadi kunci keberhasilan pembangunan MRT di Jakarta," kata Kepala Biro Humas PT MRT Jakarta, Manpalagupta Sitorus.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011