AsiaNet 43636
     
     MELBOURNE, Australia, 9 Maret 2011 (ANTARA/PRNewswire-Asia-AsiaNet) -- Bagi para orangtua di Indonesia yang harus melakukan perjalanan bisnis internasional, alat komunikasi video dapat sangat membantu mereka.

     Menurut penelitian baru dari Swinburne University of Technology, alat komunikasi video seperti Skype dapat membantu memelihara hubungan keluarga dengan anak-anak kecil ketika kehadiran fisik tidak memungkinkan.

     Penelitian baru ini, yang mengurangi kecemasan orangtua dan kakek/nenek yang boleh jadi terpisah dari anak dan cucunya, mendapati bahwa untuk anak-anak kecil, koneksi video dapat memberikan banyak manfaat yang sama sebagaimana halnya kehadiran fisik.

     "Kami mengetahui bahwa anak-anak berumur 17 bulan yang terpisah secara fisik dari orang tua memperoleh kepastian dari kehadiran video orangtua itu," kata Joanne Tarasuik, seorang mahasiswa PhD yang melakukan penelitian tersebut.
         
     "Temuan-temuan ini menjanjikan untuk mempertahankan ikatan keluarga dalam masyarakat saat ini di mana anggota keluarga seringkali terpisah secara geografis.

     "Dalam masa-masa pemisahan itu, komunikasi video mungkin menghubungkan anak-anak kecil ini dengan orangtua dan membantu mereka dengan mengurangi secara psikologis jarak yang disebabkan oleh pemisahan geografis."
    
     Penelitian ini mengamati 41 anak berumur 17 bulan sampai lima tahun untuk menyelidiki apakah komunikasi video dengan orangtua memberi mereka rasa kedekatan dan keamanan.

     Setiap anak mendapat sesi bermain bebas dengan orangtua, diikuti oleh dua pemisahan fisik/peristiwa penyatuan kembali. Dalam salah satu peristiwa pemisahan fisik, orangtua 'hampir ada' untuk si anak melalui tautan video.

     Para peneliti mendapati bahwa anak-anak menunjukkan tingkat interaktifitas yang sama dengan orang tua mereka dengan video sebagaimana yang mereka lakukan secara pribadi.

     "Anak-anak itu dibiarkan sendirian bermain lebih lama di ruangan yang aneh ketika orangtua mereka hampir ada untuk mereka dibandingkan dengan saat mereka dibiarkan sendiri tanpa kontak fisik maupun video dengan orangtua mereka," ujar pengawas Tarasuik, Dr Jordy Kaufman.

     "Pada akhir pemisahan video, peserta cilik itu memerlukan lebih sedikit kontak fisik dengan orangtua mereka daripada yang mereka lakukan setelah sesi tersebut di mana mereka dibiarkan sepenuhnya sendirian."
    
     Studi Almost Being There: Komunikasi Video dengan Anak-anak Kecil dipublikasikan di PLoS ONE, jurnal akses terbuka interaktif yang diterbitkan oleh Public Library of Science untuk komunikasi semua penelitian ilmiah dan medis yang dinilai oleh sejawat: http://www.plosone.org/article/info%3Adoi/10.1371/journal.pone.0017129  
    
     SUMBER Swinburne University of Technology

Pewarta: Adityawarman
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011