Brasilia (ANTARA) - Regulator kesehatan Brazil Anvisa pada Jumat (29/10) mengatakan bahwa lima direkturnya mendapat ancaman pembunuhan, kemungkinan terkait dengan persetujuan Anvisa bagi vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 5-11 tahun.

Lewat sebuah pernyataan Anvisa mengaku telah melaporkan ancaman via surat elektronik tersebut kepada kepolisian dan kejaksaan.

Menurut mereka, pesan yang dikirim pada Kamis pagi itu membahayakan nyawa kelima direktur jika Anvisa menyetujui vaksinasi untuk kelompok usia tersebut.

Sekolah-sekolah di Negara Bagian Parana juga mendapat ancaman, kata Anvisa.

Baca juga: Facebook dan YouTube hapus video presiden Brasil karena hoaks vaksin

Ancaman muncul setelah Pfizer pada Rabu mengatakan akan mengajukan permohonan izin ke Anvisa supaya vaksin COVID-19 buatannya dapat digunakan pada anak berusia 5-11 tahun.

Komite penasihat Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan penggunaan vaksin Pfizer untuk kelompok usia itu, namun dengan dosis yang lebih rendah.

Brazil menjadi salah satu negara dengan tingkat persetujuan vaksinasi tertinggi di dunia dan mengalami kemajuan dalam upaya vaksinasi COVID-19.

Namun, kelompok penentang vaksin menjamur dalam beberapa tahun terakhir, sebagian karena didukung oleh Presiden Jair Bolsonaro yang menolak disuntik vaksin COVID-19.

COVID-19 telah menelan 600.000 lebih korban jiwa di Brazil, angka tertinggi kedua di dunia setelah AS.

Sumber: Reuters

Baca juga: Brazil rundingkan pembelian 150 juta dosis vaksin Pfizer untuk 2022
Baca juga: Brazil sebut kematian seorang remaja tak terkait vaksin Pfizer

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021