Jakarta (ANTARA) - Diaspora Indonesia di Qatar mengikuti acara Temu Pemuda dan Remaja Indonesia yang diselenggarakan oleh KBRI Doha untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2021.

Dengan mengundang perwakilan pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang seperti pelajar, mahasiswa, pegiat seni, atlet, dan pengusaha muda, acara tersebut digagas untuk menunjukkan bahwa mencintai Indonesia dapat dilakukan oleh siapa pun dan dari belahan dunia mana pun.

“Menjadi diaspora bukan berarti menjadi kurang nasionalis. Sebaliknya dengan menjadi diaspora kita memiliki privilege (hak istimewa —red) untuk berbakti lebih besar lagi kepada Tanah Air,” kata Duta Besar RI untuk Qatar Ridwan Hassan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

Acara itu diselenggarakan dengan menggunakan Bahasa Inggris karena sebagian besar diaspora muda Indonesia di Qatar hanya menguasai Bahasa Indonesia secara pasif.

Akademisi Indonesia dari Northwestern University in Qatar Dr. Anto Mohsin selaku pembicara, memulai dengan pertanyaan apa arti Indonesia dan bagaimana diaspora muda dapat berkontribusi untuk Indonesia.

Dari pertanyaan itu para peserta kemudian mendiskusikan berbagai topik mulai dari soal kepemimpinan pemuda, kesetaraan gender, akses pendidikan dan kesehatan, pembangunan berwawasan lingkungan, sampai olahraga.

Baca juga: Wamenlu jajaki kerja sama lembaga investasi Indonesia-Qatar

“Indonesia bagi saya bukan hanya sekadar kolom dalam paspor. Lebih dari itu, Indonesia adalah tempat di mana jiwa dan hati saya berada,” kata Izhar Fadhlurrasyad, pelajar Indonesia di Qatar International School (QIS).

Sependapat dengan Izhar, bagi Kayana Elmaadim yang sudah sejak kecil tinggal di Qatar, Indonesia adalah rumah sekaligus identitas.

Hal itu yang membuat dia bersama teman-temannya kemudian memprakarsai berdirinya AnakQatar, sebuah organisasi remaja Indonesia di Qatar yang aktif mempromosikan kuliner, fesyen, tari, dan budaya pop Indonesia di Qatar.

Sementara bagi Fahri Agri, pesepak bola Indonesia yang bermain untuk sebuah klub di Qatar, Indonesia adalah negeri dengan potensi yang luar biasa, termasuk di bidang olahraga.

“Saya berharap Indonesia dapat masuk Piala Dunia atau menjadi tuan rumah Piala Dunia,” tutur Fahri, yang pernah memperkuat Persija pada 2019 sebelum akhirnya memutuskan kembali ke Qatar.

Para remaja dan pemuda Indonesia di Qatar itu sepakat bahwa Indonesia harus menjadi rumah bersama bagi semua golongan.

“Sumpah Pemuda memberi pesan jelas tentang keharusan kita menghormati keberagaman. Sejarah Sumpah Pemuda membuktikan itu,” tutur Hendriyadi dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di Qatar (PPIQ) saat membacakan rekomendasi diskusi.

Baca juga: Aturan COVID dilonggarkan, WNI di Qatar diimbau tetap jalankan prokes
Baca juga: Qatar University tertarik buka cabang di Indonesia

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021