"Kami berharap...terciptanya perbaikan dalam kemampuan kami untuk melindungi pekerja migran dan dalam upaya pemerintahan yang terhormat melindungi warga negaranya," kata Presiden Filipina Benigno S Aquino III dalam keterangan pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
Hal senada juga dikemukakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang menggarisbawahi besarnya jumlah tenaga kerja migran dari Indonesia dan Filipina di beberapa negara di kawasan Timur Tengah dan Asia.
"Dalam pertemuan ini kami juga sepakat meningkatkan kerja sama di bidang ketenagakerjaan. Ingat TKI dan tenaga kerja Filipina yang dikirimkan ke luar negeri besar," katanya.
Menurut Presiden Yudhoyono, kedua negara akan berbagi pengalaman untuk menghindari kasus-kasus kemalangan kepada pekerja mereka.
"Kita ingin ada kerja sama yang baik, termasuk berbagi pengalaman, berbagi best practices (praktik terbaik) dengan demikian tenaga kerja kedua negara mendapatkan proteksi dan kebaikan di negara-negara dimana mereka bekerja," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengisahkan pengalaman lawatannya ke Manila dan meninjau balai latihan kerja.
"Bagus kalau saling berbagi. Saling melihat untuk meningkatkan balai kerja masing-masing sehingga pekerja migran kita mendapatkan
pelatihan yang cukup sehingga memiliki daya saing dan mendapat kesejahteraan yang baik ketika bekerja di luar," katanya.
Presiden Republik Filipina, Benigno S. Aquino III, berada di Indonesia untuk melakukan kunjungan kenegaraan dan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama di berbagai bidang.
Pemerintah Indonesia dan Filipina sepakat untuk mengintensifkan pembahasan masalah perbatasan kedua negara, penguatan aparat kepolisian untuk memerangi sejumlah kejahatan lintas negara,bidang pendidikan dasar, kepemudaan, dan olahraga.
Setelah menggelar pertemuan bilateral dan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman pada siang hari, Presiden Yudhoyono dan Presiden Aquino berencana menghadiri jamuan makan malam kenegaraan di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta.(*)
(T.F008*G003/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011