Jakarta (ANTARA) - Ketika mendapat kesempatan untuk berlibur di alam terbuka setelah menghabiskan waktu lebih banyak di rumah selama pandemi COVID-19, pikiran hingga mata menjadi lebih "segar".
Mata terasa lebih nyaman dibandingkan ketika melihat layar komputer atau gawai selama berjam-jam untuk bekerja atau sekolah dari rumah, kebiasaan yang dapat membuat mata kering dan menimbulkan sensasi tidak nyaman. Apa alasannya?
"Mata kering berhubungan dengan hormon kortisol atau hormon stres. Ketika liburan, hormon stres rendah, jadi produksi air mata menjadi lebih baik," kata dokter spesialis mata dr. Damara Andalia, Sp.M dalam webinar kesehatan, ditulis Sabtu.
Mata kering disebabkan penurunan produksi dan kualitas air mata yang bersifat sebagai pelumas. Bila tidak diatasi, mata kering dapat menimbulkan komplikasi luka terbuka pada lapisan luar pelindung mata yakni kornea.
Tak hanya itu, menikmati pemandangan di alam terbuka membuat mata lebih nyaman karena otot mata relaksasi ketika melihat objek-objek yang jauh. Saat mata melihat benda yang dekat, seperti layar komputer, dengan jarak kurang dari enam meter, otot mata berkontraksi. Anjuran dari dokter mata adalah menerapkan aturan 20-20-20, lihat ke kejauhan selama 20 detik sejauh 20 kaki (6 meter) setelah 20 menit melihat layar.
"Karena melihat pemandangan yang fokusnya jauh, aturan 20-20-20 otomatis sudah dikejarkan dibandingkan di dalam rumah yang jarak fokus (melihat kejauhan) jarang bisa enam meter," jelas dia.
Baca juga: Seperti gigi, periksa mata juga harus rutin
Baca juga: Sakit kepala saat menatap layar komputer pertanda mata lelah
Baca juga: Mengenal sindrom mata kering yang mengintai selama WFH
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021